Apresiasi Tindakan Tegas terhadap Separatis di Papua

KKB wajib diberantas agar tak membuat onar di Papua.

Minggu, 16 Mei 2021 | 19:16 WIB
0
228
Apresiasi Tindakan Tegas terhadap Separatis di Papua
Ilustrasi terorisme (Foto: minews.id)

Keberhasilan TNI dalam menduduki markas KKB dipuji masyarakat. Mereka lega karena akhirnya kelompok separatis itu diberantas sampai ke wilayah persembunyiannya.

Warga sipil Papua sudah jenuh dan lelah karena selama puluhan tahun diteror oleh KKB dan OPM, sehingga mereka berharap kelompok separatis benar-benar diusir dari Indonesia.

Setelah dinyatakan sebagai kelompok teroris, pemberantasan KKB makin intensif. Pasukan dari Yonif 315/Garuda sudah datang ke Papua untuk membantu aparat di sana dalam menumpas tiap anggota kelompok separatis tersebut.

Sebanyak 400 prajurit yang dijuluki ‘pasukan setan’ karena tidak memiliki rasa takut, langsung semangat untuk bekerja, demi kedaulatan NKRI.

Pasukan setan diterjunkan untuk membantu kinerja Satgas Nemangkawi dalam mencari keberadaan KKB hingga ke akarnya. Satgas Nemangkawi adalah kumpulan prajurit TNI dan Polri yang khusus dibuat agar KKB segera tertangkap. Kombes Pol M Iqbal Qudussy menyatakan bahwa menyatakan bahwa Satgas Nemangkawi berhasil menduduki salah satu markas KKB di Nduga.

Kombes Iqbal melanjutkan, markas KKB di Nduga berhasil dikuasai Satgas Nemangkawi. Markas ini merupakan rumah bagi pasukan pimpinan Egianus Kogoya. Sementara itu, markas mereka yang lain, di daerah Kampung Paro, juga sudah terendus keberadaannya.

Satgas Nemangkawi juga berhasil menyerang pasukan Lekagak Talenggeng di Jembatan Mayumberi, Minggu 16 mei 2021 jam 3 WIT. Sebanyak 3 anggota KKB tertembak tetapi salah satunya melarikan diri. Kamp KKB di Mayumberi juga sudah dikuasi Satgas Nemangkawi.

Keberhasilan Satgas Nemangkawi sangat dipuji oleh masyarakat.

Pasalnya, setelah kedua markas KKB diduduki, kegiatan warga berjalan dengan aman tanpa ada ketakutan akan ancaman teror. Situasi sangat kondusif. Mulai dari pasar hingga rumah ibadah, dipenuhi oleh masyarakat yang beraktivitas dengan tenang.

Masyarakat sangat mengapresiasi tindakan tegas pemerintah yang mengecap KKB sebagai kelompok teroris. Penyebabnya karena mereka memang bertindak seperti teroris yang suka mengancam dan membuat onar. Sehingga jika KKB benar-benar diberantas sampai habis, tidak ada lagi yang memaksa mereka untuk ikut memerdekakan Papua. Karena semua orang cinta NKRI.

Para pemuda di Indonesia Timur yang bergabung dalam Melanesian Clan juga mendukung penuh aparat untuk bersikap tegas kepada KKB. Ketua Umum Melanesian Clan Kevin Rouw menyatakan bahwa mereka mendukung penuh pemerintah melalui TNI/Polri dan seluruh stakeholder, untuk memberantas KKB. Boleh ada tindakan tegas terukur bagi mereka.

Kevin melanjutkan, Melanesian Clan mengutuk aksi kriminal KKB di Papua, karena sudah mengancam keselamatan hidup warga negara. Dalam artian, seluruh warga sipil sebenarnya sudah muak dengan KKB yang terus mengancam dengan kekerasan, sampai mereka memperbolehkan tindakan tegas terukur untuk memberantas kelompok separatis tersebut.

Masyarakat sudah jenuh dengan KKB yang berkedok ingin membantu OPM dalam memerdekakan Papua tetapi kenyataannya mereka yang menjajah kebebasan masyarakat di Bumi Cendrawasih. Sudah terlalu banyak kasus kriminal yang dilakukan oleh KKB. Mulai dari pembakaran sekolah, penembakan pekerja Istaka Karya, sampai pengancaman terhadap warga di 1 desa.

Selain itu, KKB juga tega membunuh seorang murid dan 2 orang guru. Ketika mereka menghalangi hak warga Papua untuk mendapat pendidikan, apa mau berkubang dalam keterbelakangan? Jika saja mereka ingin ada negara baru tetapi tidak ada sekolah dan para guru, maka akan mudah untuk dibodohi orang lain.

Oleh karena itu, KKB wajib diberantas agar tak membuat onar di Papua. Penyebabnya karena tindakan mereka sudah berada di luar batas dan melanggar hak asasi orang lain. Kasus KKB sudah termasuk tindakan kriminal, dan mereka juga ngotot untuk menjadi kelompok separatis. Sehingga seluruh masyarakat setuju dengan penyerbuan markas KKB. (Moses Waker)

***