Motif Anies menyerang Terawan adalah karena Terawan-lah yang mendorong PSBB diberlakukan. Berbeda dengan motif Anies dan konco-konconya geng pemohon lockdown.
Menarik manuver Anies Baswedan lewat wawancara dengan media Sydney Morning Herald. Kelakuan Anies ini harus dilawan. Pasalnya Anies menyatakan kasus Covid-19 sudah ada sebelum 2 Maret 2020. Pernyataan Anies ini jelas menantang otoritas kesehatan Indonesia. Bukan hanya melakukan tuduhan tetapi mendelegitimasi terhadap Presiden Jokowi selain terhadap Menteri Kesehatan Terawan.
Pilihan menyerang Menteri Kesehatan Letjen TNI (Purn.) Terawan karena didasari oleh beberapa hal secara subyektif. Saran dan masukan Terawan untuk Presiden Jokowi untuk tidak melakukan lockdown telah menghambat Anies untuk menggunakan dana APBD tanpa persetujuan dari menteri keuangan. Dana yang sudah masuk ke DKI dengan seenak perutnya, menggunakan APBD seperti kasus Formula-E. Bebas.
Penerapan PSBB telah membuat para politikus anti Jokowi blingsatan. Proxy Anies berteriak. Jusuf Kalla. Agus SBY. Bahkan cucunya si Almira. Berteriak lockdown. Tujuannya sama. Agar kuasa untuk menggunakan anggaran tak terbatas bisa dilakukan. Pemberlakukan lockdown menyebabkan setiap kejahatan tidak bisa dipantau secara maksimal. Chaos dipastikan akan terjadi.
Ternyata di belakang Jokowi ada bemper. Terawan Agus Putranto. PSBB pun yang diberlakukan. PSBB hanya mengatur soal kuasa anggaran untuk penanganan Covid-19. PSBB membuat negara melindungi dan memenuhi rakyat Indonesia sepanjang untuk penanganan wabah Covid-19.
Maka negara pun memberi bantuan berupa aneka subsidi seperti listrik, air, gas dan pengaturan pembayaran hutang yang terkait dampak Covid-19. Akibat tidak bisa mencari nafkah karena pemberlakukan PSBB.
Pernyataan Anies di Sydney Morning Herald ini menunjukkan kegoblokan dan kebahlulan. Anies berbicara tanpa data sama sekali. Jika memang telah melakukan pemantauan. Mana datanya? Siapa yang dipantau. Name by name? Tunjukkan data pemantauan. Tidak ada sama sekali. Bohong.
Persis sama dengan kebohongan Anies untuk memberikan bantuan Rp1 juta selama PSBB. Zonk. Menteri Sosial Batubara dan Menkeu Sri Mulyani pun menuduh Anies bohong. M. Taufik tampil membela Anies.
Nah, motif Anies menyerang Terawan adalah karena Terawan-lah yang mendorong PSBB diberlakukan. Berbeda dengan motif Anies dan konco-konconya geng pemohon lockdown. Tujuan akhirnya menggoyang dan merecoki Jokowi. Dan, sekali lagi yang diserang penyebab kegagalan niatan busuk Anies, Terawan.
Ninoy N. Karundeng, penulis.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews