Jakarta – Penutupan Silicon Valley Bank (SVB) diperkirakan tidak akan berdampak langsung terhadap perbankan Indonesia.
Ketua Badan Supervisi Bank Indonesia, Muhammad Edhie Purnawan menilai perbankan di Indonesia relatif aman karena keterkaitan antara penutupan bank di Amerika dengan Indonesia tidak tinggi.
“Bank di Indonesia relatif aman karena keterkaitan antara kebangkrutan tiga bank di Amerika dengan Indonesia tidak tinggi. Hal yang perlu diperhatikan adalah perusahaan-perusahaan yang dibiayai, terutama start-up yang terhubung dengan bank-bank besar di Eropa atau Amerika. Bank-bank di Indonesia tidak perlu khawatir akan hal itu,” ungkapnya dalam dialog di Kompas TV, Sabtu (18/03/2023).
Lebih lanjut, Edhie menjelaskan bahwa ada penurunan inflasi karena Amerika melakukan kebijakan moneter ketat.
“Sehingga yang terjadi pada perekonomian global dan yang harus menjadi perhatian bersama, yang dilakukan Jay Powell terlihat agresif sehingga menyebabkan bank sentral semakin bersikap hawkish untuk mengendalikan inflasi yang mereka alami pada 2022 dan awal 2023,” lanjutnya.
Edhie mengimbau masyarakat untuk percaya sepenuhnya kepada pemerintah , khususnya Kementerian Keuangan bahwa perbankan Indonesia masih aman.
“Kita semua harus percaya sepenuhnya dengan pernyataan Menkeu, bahwa tidak akan terjadi dampak yang relatif besar dengan kejadian di bank-bank Amerika,” pungkasnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia, Dr. Teguh Dartanto menuturkan, sektor keuangan di Indonesia jauh lebih prudent dibandingkan sebelumnya. Menurutnya, ada dua faktor berpengaruh, yaitu good policy dan good luck.
“Ada dua faktor yang berpengaruh, yaitu good policy dan good luck. Indonesia bisa mengontrol dengan baik isu terkait keuangan dan kebijakan di sektor riil cukup terkontrol,” tuturnya.
Menariknya, lanjut Teguh, ada koordinasi dari sektor fiskal, sektor moneter, dan sektor keuangan. Artinya ada koordinasi yang bagus antara Kemenkeu, Bank Indonesia, OJK, dan LPS. Pengalaman saat pandemi lalu bisa menjadi pembelajaran, sehingga Indonesia sudah cukup siap menghadapi kondisi global yang kemungkinan akan ada efek dominonya.
Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Indonesia ini berpendapat, domino effect dari penutupan bank di Amerika tetap ada meskipun tidak sebesar yang dikhawatirkan. Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah yang tetap waspada terhadap kondisi perekonomian global saat ini.
“Saya sangat mengapresiasi dimana Presiden sebagai kepala negara telah memberikan peringatan “kewaspadaan”. Artinya, kita yakin bahwa Indonesia “imun” dan relatif tidak terdampak, tetapi juga tidak boleh jumawa. Disisi lain, Menkeu dengan data dan analisisnya juga menunjukkan Indonesia aman,” ungkapnya.
Menurutnya, dampak langsung dari kejadian penutupan bank di Amerika terhadap Indonesia mungkin tidak terjadi, namun kemungkinan dampak tidak langsung selalu ada.
“Ini yang perlu kita monitor terus-menerus, dan yang harus dilakukan pemerintah saat ini adalah tetap waspada,” katanya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews