Ketua MUI Mundur, Sebaiknya Memang Begitu

Kita liat siapa yang akan menggantikannya, dari sana kita akan bisa membaca kemana ormas itu arahnya. Dia berbahaya atau bermanfaat buat umat dan negara.

Kamis, 10 Maret 2022 | 08:31 WIB
0
238
Ketua MUI Mundur, Sebaiknya Memang Begitu
Miftahul Achyar (Foto: Okezone.com)

"Partai" Majelis Ulama Indonesia akhirnya di tinggal ketumnya. Langkah benar menurut saya, karena orang baik seperti KH. Miftachul Akhyar tidak harus ada di MUI yang dihuni orang gak jelas. 

Sekarang MUI itu ibarat orang pakai baju kebesaran. Memakai nama Islam isinya beleng-beleng.

KH. Miftchul Akhyar adalah mantan Rais Aam PBNU Jatim, dan kini menjabat Rais Aam PBNU pusat, jabatan mulia di tempat mulia. Kalau jadi ketua MUI kan ibarat gadis di sarang penyamun.

Momentum ini pas, Allah mengaturnya demikian. Kita tidak gerah dengan MUI karena di sana banyak orang baik, sayang kalah awu dengan yang " kurang baik ", terkubur dgn stigma baru bahwa MUI bak partai oposisi. Lagian akhir-akhir ini MUI terlalu masuk pusaran yang bukan urusannya.

Apa yang di sampaikan Imam Al Ghazali di bawah, itulah yang sedang melanda MUI dan Indonesia. Penyakit orang bodoh kalau ngomongin orang lain gak bisa ngasi solusi, cuma bubur basi.

Masalah pengaturan suara azan karena toa kececeran di mana-mana, bukannya mendukung Menag, malah bilang Menag juga harus bisa mengatur suara toa pada rumah ibadah orang lain, lho inilah yang dinamakan tidak ada corective action. Tanpa sadar bahwa suara azan dari 1 juta masjid di Indonesia itulah yang harus memberi contoh yang baik. Rumah ibadah lain yang mana yang mengeluarkan suara seperti kita. 

Sekarang kok MUI jadi kepedean merasa lebih digdaya dari Kemenag yang resmi sebagai lembaga pemerintah bukan ormas yg makin tak jelas karena diisi orang beringas. Ingat ya di dalam tubuh MUI sudah ditemukan teroris, apa kurang jelas bahayanya ormas ini buat negara dan umat Islam sendiri.

Ada komen bahwa Ketum MUI colong pelayu, artinya ada kesan meninggalkan MUI selagi dilanda carut marut. Kalau saya lihat kejadian ini sudah lama, dimulai saat kasus Ahok, dan Bachtiar Nasir yang ketauan menyalurkan sumbangan ke ISIS. Justru mundurnya KH. Miftachul Akhyar menyelamatkan beliau dari pusaran kemudhorotan seorang kiayi besar. 

Kita liat siapa yang akan menggantikannya, dari sana kita akan bisa membaca kemana ormas itu arahnya. Dia berbahaya atau bermanfaat buat umat dan negara.

Selamat atas mundurnya KH. Miftachul Akhyar. Semoga MUI segera bubar.

Kend Subiakto