Jakarta — Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, arah pembangunan nasional semakin menegaskan komitmen terhadap tata kelola infrastruktur yang berkelanjutan. Pemerintah berupaya memastikan setiap pembangunan tak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan lingkungan dan keadilan sosial.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, penguatan tata kelola infrastruktur berkelanjutan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan visi Indonesia Maju 2045. Menurutnya, infrastruktur yang dibangun harus memiliki nilai jangka panjang bagi masyarakat dan generasi mendatang.
“Setiap infrastruktur yang kita bangun bukan hanya tentang kemajuan hari ini, tetapi tentang warisan yang kita tinggalkan bagi anak cucu kita. Infrastruktur yang bijak adalah yang mempersatukan, bukan memisahkan,” ujar Dody di Jakarta.
Ia menambahkan, pembangunan infrastruktur tidak bisa lagi dipandang sekadar proyek fisik. Di baliknya, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga keseimbangan antara ekonomi, lingkungan, dan sosial.
“Tata kelola infrastruktur harus memastikan keberlanjutan menjadi kebutuhan utama, bukan pilihan,” kata Dody.
Kementerian Pekerjaan Umum, lanjut dia, saat ini tengah mengimplementasikan pendekatan tersebut melalui penetapan 50 kota dan kawasan prioritas. Upaya ini juga diperkuat dengan berbagai Instruksi Presiden yang menekankan pembangunan irigasi untuk ketahanan pangan, rehabilitasi sekolah, perbaikan jalan daerah untuk meningkatkan konektivitas, serta pengembangan zona terpadu pangan, energi, dan air.
“Pendekatan ini bukan hanya soal membangun, tapi juga memastikan pembangunan yang terjadi memberi manfaat lintas sektor dan lintas generasi,” ujarnya.
Sementara itu, dukungan terhadap upaya pemerintah memperkuat tata kelola infrastruktur berkelanjutan juga datang dari sektor perbankan nasional. Corporate Secretary Bank Mandiri, M Ashidiq Iswara, menyampaikan bahwa hingga Agustus 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp412,13 triliun. Angka ini tumbuh 15,23 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp357,65 triliun.
“Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi bangsa melalui pembiayaan infrastruktur. Langkah ini bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, berdaya, dan sejahtera,” ujar Ashidiq.
Ia menjelaskan, penyaluran kredit tersebut menjadi bukti nyata dukungan sektor keuangan terhadap pembangunan nasional di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kami meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian — mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor produktif,” katanya.
Disisi lain, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai peningkatan konektivitas antarwilayah merupakan kunci dalam mempercepat pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
“Konektivitas yang baik tidak hanya mempercepat mobilitas manusia, barang, dan jasa, tetapi juga memperkuat fondasi ekonomi lokal dan nasional,” ujar AHY.
Ia menegaskan, pemerintah mendorong sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Sinergi ini tidak hanya mencakup pembangunan jalan, tetapi juga sektor-sektor lain seperti pertanian berkelanjutan dan pengembangan kawasan industri serta komersial.
“Di tingkat pusat, kami ingin mengkolaborasikan berbagai aspek pembangunan, termasuk tata ruang. Tidak semua lahan bisa dikonversi. Harus ada yang dipertahankan untuk pertanian berkelanjutan,” kata AHY.
Kebijakan yang ditempuh pemerintah menunjukkan arah pembangunan yang lebih terintegrasi dan berpandangan jauh ke depan. Melalui kolaborasi lintas sektor dan pembiayaan yang berkelanjutan, pembangunan infrastruktur di era Prabowo–Gibran diharapkan tidak hanya memperkuat daya saing ekonomi, tetapi juga menjaga keseimbangan sosial dan lingkungan.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews