Ade Armando dan William Diserang, Ayo Bela Pemberani Ini

Kini kekuatan Fahira Idris akan menjerat Ade Armando. Petisi yang meminta UI memecat Ade Armando adalah bukti kekuatan kejahatan masih tetap bercokol.

Selasa, 19 November 2019 | 06:38 WIB
0
338
Ade Armando dan William Diserang, Ayo Bela Pemberani Ini
William Aditya Sarana dan Anies Baswedan (Foto: Youtube.com)

Satu-satu pejuang anti radikalisme diserang. Fahira Idris yang membela Anies Baswedan naik daun. Popularitasnya kembali meroket. Hakikat media sosial yang menaikkan Fahira kembali bertaji. Dilaporkan balik oleh Ade Armando, kini medsos ramai. Ada petisi menuntut Ade dipecat oleh UI. Ini serangan yang wajib kita lawan. Ada pula William Aditya Sarana yang diancam oleh DPRD DKI. Dukung mereka.

Publik pikir selepas Pilpres 2019 keadaan mereda. Tidak ada lagi cebong dan kampret. Tak dinyana lahirlah kadal gurun: kadrun. Mereka tetap eksis mengisi khasanah perang opini. Ada yang menyeberang. Seperti Faldo Maldini yang menyeberang ke Jokowi.

Sebaliknya ada beberapa orang yang tidak kebagian kursi Menteri Jokowi kabur tunggang-langgang pergi ke sisi sebelah. Membela kepentingan masing-masing. Kepentingan kedudukan. Duit. Uang. Fulus. Hanya sekedar mencari makan. Negara dijual atas nama perjuangan palsu.

Para Pejuang Politik

Perjuangan dalam politik kadang menyakitkan. Berdarah-darah membela kepentingan jagoan bisa membuat penderitaan tanpa batas. Karena sejatinya tidak banyak ruang yang berubah sejak 30 tahun lalu.

Sejak reformasi 21 tahun lalu pun tidak ada perubahan kekuasaan di bidang ekonomi. Yang impor dan usaha ya itu-itu saja. Bahkan yang berkuasa pun ya bedanya cuma Jokowi. Tindakan Jokowi melakukan smooth landing pantas diacungi jempol. Ingat. Jokowi akan dimakzulkan pada Oktober 2015. Itu target paling lama penjatuhan Jokowi.

Maka ketika Jokowi dibantu oleh LBP untuk menarik Golkar dan mendekati Prabowo, dan PPP, maka di situlah dia mulai stabil. Kekuatan Jokowi ada di Golkar berkat peran salah satunya ya LBP. Tak bisa dipungkiri.

Juga gerakan senyap kekuatan mantan Ka-BIN AM Hendropriyono yang bergerak membentengi Jokowi. Bagaimana pun kekuatannya sangat diperhitungkan. Ketegasan sikap membela NKRI tidak bisa ditawar. Garisnya jelas. Maka narasi ketegasan tentang cadar dan burka dari Menteri Agama mendapatkan dukungan dari kalangan anti kekerasan. Anti radikalisme.

Gerakan informal politik di depan layar terus dibangun dengan Tito Karnavian. Di sisi lainya ya penguatan di Paspampres, Panglima TNI.

Di sinilah Jokowi harus jeli, tak lama lagi Panglima TNI akan beralih. Ada pilihan memerpanjang atau mengganti Hadi Tjahjono. Jokowi harus memahami kepentingan geo-politik dan realita kekuatan territorial atau kewilayahan.

Maka ketika para pejuang dan relawan berharap kedudukan, dan tidak sabar. Yang akan terjadi adalah kita bisa menjadi pengkhianat atas perjuangan kita sendiri. Apalagi kalau kita reaktif terhadap fenomena dan informasi. Yang akan terjadi adalah malapetaka.

Dukung Ade dan William

Saat ini pejuang yang konsisten bekerja untuk melawan radikalisme anti NKRI dan khilafah, ISIS, berjuang menghantam intoleransi, anti multikultural dan anti mono-religius, salah satunya ya Ade Armando. Kita wajib membela orang seperti dia. Meski ada kekurangan dan kelebihan dalam dirinya. ‘

Namun, saat ini kita wajib mendukung Ade Armando dalam perang melawan Fahira Idris bigot tanpa warna selain kepentingan membela Anies.

Anies yang berusaha mengangkangi APBD DKI Jakarta dengan aneka program. William Aditya Sarana yang membongkar. Maka mulai muncul beli pasir Rp52 miliar. Pasir ini bukan untuk membangun gedung. Bukan. Pasir untuk media permainan anak-anak SD. Bisa dibayangkan berapa banyak pasir yang akan dibeli. Berapa ribu truk pasir yang akan diangkut ke setiap SD di DKI.

Sekaligus dengan bertruk-truk Aica Aibon yang dibongkar oleh William, bisa dijadikan bahan agar anak-anak SD bisa fly. Pas fly disuruh menulis dengan ribuan ball point seharga ratusan miliar. Kertasnya belum tahu dianggarkan berapa. Anies yang amburadul dibela oleh Fahira Idris. Kewarasan yang dibuang.

Bagi orang waras, secara moral kita harus mendukung Ade Armando. Dia bukan sekedar berani bersikap. Puluhan kali dia dilaporkan ke Polda dan Mabes Polri. Kini kekuatan Fahira Idris akan menjerat Ade Armando. Petisi yang meminta UI memecat Ade Armando adalah bukti kekuatan kejahatan masih tetap bercokol. Dalam wujud akal-akalan RAPBD DKI Jakarta yang semakin terkuak niat merampoknya.

Dan, Ade Armando sudah benar mengecam Anies. Yang oleh Fahira dianggap menghina junjungannya. Justru Fahira yang aneh. Ngapain dia sebagai anggota DPD malah menyuarakan kepentingan Anies yang tengah berupaya merampok uang rakyat. (Meski akhirnya ketahuan). Sekali lagi mari kita dukung secara moral Ade Armando dan William Aditya Sarana.

Ninoy Karundeng

***