Kini kekuatan Fahira Idris akan menjerat Ade Armando. Petisi yang meminta UI memecat Ade Armando adalah bukti kekuatan kejahatan masih tetap bercokol.
Satu-satu pejuang anti radikalisme diserang. Fahira Idris yang membela Anies Baswedan naik daun. Popularitasnya kembali meroket. Hakikat media sosial yang menaikkan Fahira kembali bertaji. Dilaporkan balik oleh Ade Armando, kini medsos ramai. Ada petisi menuntut Ade dipecat oleh UI. Ini serangan yang wajib kita lawan. Ada pula William Aditya Sarana yang diancam oleh DPRD DKI. Dukung mereka.
Publik pikir selepas Pilpres 2019 keadaan mereda. Tidak ada lagi cebong dan kampret. Tak dinyana lahirlah kadal gurun: kadrun. Mereka tetap eksis mengisi khasanah perang opini. Ada yang menyeberang. Seperti Faldo Maldini yang menyeberang ke Jokowi.
Sebaliknya ada beberapa orang yang tidak kebagian kursi Menteri Jokowi kabur tunggang-langgang pergi ke sisi sebelah. Membela kepentingan masing-masing. Kepentingan kedudukan. Duit. Uang. Fulus. Hanya sekedar mencari makan. Negara dijual atas nama perjuangan palsu.
Para Pejuang Politik
Perjuangan dalam politik kadang menyakitkan. Berdarah-darah membela kepentingan jagoan bisa membuat penderitaan tanpa batas. Karena sejatinya tidak banyak ruang yang berubah sejak 30 tahun lalu.
Sejak reformasi 21 tahun lalu pun tidak ada perubahan kekuasaan di bidang ekonomi. Yang impor dan usaha ya itu-itu saja. Bahkan yang berkuasa pun ya bedanya cuma Jokowi. Tindakan Jokowi melakukan smooth landing pantas diacungi jempol. Ingat. Jokowi akan dimakzulkan pada Oktober 2015. Itu target paling lama penjatuhan Jokowi.
Maka ketika Jokowi dibantu oleh LBP untuk menarik Golkar dan mendekati Prabowo, dan PPP, maka di situlah dia mulai stabil. Kekuatan Jokowi ada di Golkar berkat peran salah satunya ya LBP. Tak bisa dipungkiri.
Juga gerakan senyap kekuatan mantan Ka-BIN AM Hendropriyono yang bergerak membentengi Jokowi. Bagaimana pun kekuatannya sangat diperhitungkan. Ketegasan sikap membela NKRI tidak bisa ditawar. Garisnya jelas. Maka narasi ketegasan tentang cadar dan burka dari Menteri Agama mendapatkan dukungan dari kalangan anti kekerasan. Anti radikalisme.
Gerakan informal politik di depan layar terus dibangun dengan Tito Karnavian. Di sisi lainya ya penguatan di Paspampres, Panglima TNI.
Di sinilah Jokowi harus jeli, tak lama lagi Panglima TNI akan beralih. Ada pilihan memerpanjang atau mengganti Hadi Tjahjono. Jokowi harus memahami kepentingan geo-politik dan realita kekuatan territorial atau kewilayahan.
Maka ketika para pejuang dan relawan berharap kedudukan, dan tidak sabar. Yang akan terjadi adalah kita bisa menjadi pengkhianat atas perjuangan kita sendiri. Apalagi kalau kita reaktif terhadap fenomena dan informasi. Yang akan terjadi adalah malapetaka.
Dukung Ade dan William
Saat ini pejuang yang konsisten bekerja untuk melawan radikalisme anti NKRI dan khilafah, ISIS, berjuang menghantam intoleransi, anti multikultural dan anti mono-religius, salah satunya ya Ade Armando. Kita wajib membela orang seperti dia. Meski ada kekurangan dan kelebihan dalam dirinya. ‘
Namun, saat ini kita wajib mendukung Ade Armando dalam perang melawan Fahira Idris bigot tanpa warna selain kepentingan membela Anies.
Anies yang berusaha mengangkangi APBD DKI Jakarta dengan aneka program. William Aditya Sarana yang membongkar. Maka mulai muncul beli pasir Rp52 miliar. Pasir ini bukan untuk membangun gedung. Bukan. Pasir untuk media permainan anak-anak SD. Bisa dibayangkan berapa banyak pasir yang akan dibeli. Berapa ribu truk pasir yang akan diangkut ke setiap SD di DKI.
Sekaligus dengan bertruk-truk Aica Aibon yang dibongkar oleh William, bisa dijadikan bahan agar anak-anak SD bisa fly. Pas fly disuruh menulis dengan ribuan ball point seharga ratusan miliar. Kertasnya belum tahu dianggarkan berapa. Anies yang amburadul dibela oleh Fahira Idris. Kewarasan yang dibuang.
Bagi orang waras, secara moral kita harus mendukung Ade Armando. Dia bukan sekedar berani bersikap. Puluhan kali dia dilaporkan ke Polda dan Mabes Polri. Kini kekuatan Fahira Idris akan menjerat Ade Armando. Petisi yang meminta UI memecat Ade Armando adalah bukti kekuatan kejahatan masih tetap bercokol. Dalam wujud akal-akalan RAPBD DKI Jakarta yang semakin terkuak niat merampoknya.
Dan, Ade Armando sudah benar mengecam Anies. Yang oleh Fahira dianggap menghina junjungannya. Justru Fahira yang aneh. Ngapain dia sebagai anggota DPD malah menyuarakan kepentingan Anies yang tengah berupaya merampok uang rakyat. (Meski akhirnya ketahuan). Sekali lagi mari kita dukung secara moral Ade Armando dan William Aditya Sarana.
Ninoy Karundeng
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews