Jakarta – Menjelang genap satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, program strategis di bidang perumahan subsidi terus menunjukkan capaian yang membanggakan.
Data terbaru menunjukkan penyerapan ribuan unit rumah subsidi telah melampaui ekspektasi, menandai langkah nyata dalam upaya pemerintah menghadirkan hunian layak dan terjangkau bagi masyarakat, khususnya kalangan milenial dan keluarga berpenghasilan rendah (MBR).
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, mengungkapkan penyaluran rumah subsidi saat ini telah mencapai 240.265 unit, angka yang terus bertambah mendekati target nasional 3 juta unit rumah subsidi.
“Penyerahan kunci rumah subsidi bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada warga Sumatera Utara menandai selesainya pembangunan tahap awal. Di Sumatera Utara sendiri, dari target 15 ribu unit, kami sudah menyalurkan lebih dari 8.100 unit. Untuk mendorong percepatan, kuota ditambah menjadi 20 ribu unit pada tahun ini,” ujar Maruarar.
Program 3 juta rumah yang diinisiasi pemerintahan Prabowo-Gibran bertujuan mengentaskan kemiskinan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui akses kepemilikan rumah yang lebih mudah.
Kepala Divisi Kredit Subsidi Bank Tabungan Negara (BTN), Dedy Lesmana, mengungkapkan bahwa BTN sebagai pelaksana utama program ini telah menyalurkan 140 ribu unit rumah dari total kuota 350 ribu unit.
“Kami berkomitmen menyelesaikan target penyaluran dan memastikan akses rumah subsidi semakin luas, terutama di daerah-daerah strategis seperti Jawa Barat, Sumatera, Jawa Timur, dan Sulawesi,” jelas Dedy.
Data dari BTN menunjukkan penyaluran KPR subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai 142.749 unit per 30 September 2025, atau sekitar 41 persen dari target nasional 350 ribu unit. Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menegaskan peran strategis bank tersebut dalam mendorong kesejahteraan rakyat.
“Setiap unit rumah yang tersalurkan berarti keluarga yang mendapatkan kesempatan memiliki aset masa depan dan peningkatan kualitas hidup. Mayoritas penerima adalah generasi milenial, usia produktif yang sangat membutuhkan dukungan pemerintah,” ujar Nixon.
Ia juga menekankan bahwa BTN tidak hanya fokus pada kuantitas, namun juga kualitas rumah subsidi. “Kami menolak wacana pengurangan ukuran rumah subsidi menjadi 18 meter persegi karena ukuran tersebut tidak memenuhi kebutuhan dasar keluarga Indonesia. Kami ingin memastikan penerima rumah subsidi mendapatkan hunian yang nyaman dan layak,” tambah Nixon.
Selain melayani pekerja formal, BTN juga aktif mendukung pekerja informal seperti pedagang kecil, tukang cukur, dan mitra driver ojek online. Inovasi pembayaran cicilan yang terintegrasi dengan penghasilan harian mereka menjadi salah satu bukti nyata komitmen pemerintah dan BTN dalam memperluas inklusi keuangan dan sosial.
Menyongsong setahun pemerintahan Prabowo-Gibran, program rumah subsidi ini menjadi salah satu tonggak keberhasilan yang menegaskan komitmen pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup rakyat secara berkelanjutan.
Keberhasilan penyerapan ribuan unit rumah subsidi di berbagai daerah memperlihatkan bahwa sinergi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman bersama lembaga keuangan seperti BTN berjalan efektif dan memberikan dampak positif nyata.
Dengan semangat ini, pemerintah optimistis target 3 juta rumah subsidi dapat tercapai, memberikan harapan baru bagi jutaan keluarga Indonesia untuk memiliki rumah layak dan masa depan yang lebih baik.
(*/rls)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews