Logika Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Anti Radikaliesme Alumni ITB

Bagi GAR ITB mungkin tindakan Din Syamsudin kepada Presiden RI selama ini juga mengada-ada, tepatnya radikal.

Selasa, 16 Februari 2021 | 06:56 WIB
0
141
Logika Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Anti Radikaliesme Alumni ITB
Presiden Joko Widodo dan Din SYamsuddin (Foto: tempo.co)

Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah tengah mempersiapkan langkah hukum merespons tindakan kelompok Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) yang telah mengusik Din Syamsuddin. Mereka marah karena Din Syamsuddin adalah mantan ketua umum mereka, yaitu PP Muhammadiyah periode 2005-2015.

Hal ini terkait dengan tindakan GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas tuduhan radikalisme.

Saya bisa mengerti jika mereka marah. Namanya juga bekas pimpinan mereka dituding radikal ya marah dong. 

Baca Juga: Benarkah Din Syamsuddin Tercatat sebagai Teroris?

Saya juga bisa mengerti JIKA SEANDAINYA organisasi kepemudaan Golkar, dari Barisan Muda Kosgoro 1957, Generasi Muda Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (Gema MKGR), Baladhika Karya, serta Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) marah dan menantang siapa saja yang coba-coba menuntut Abu Rizal Bakri dan menuduhnya radikal atau apa pun. 

Namanya juga mantan pimpinan Umum mereka. Marwahnya harus dijaga dong! Siapa lagi yang akan menjaga marwah pimpinan atau pun mantan pimpinan jika bukan anggotanya. Iya kan...?! 

Dengan logika semacam ini maka MAU TIDAK MAU saya juga harus memahami mengapa GAR ITB melaporkan Din Syamsuddin ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) atas tuduhan radikalisme. Bagi mereka Din Syamsudin telah mengusik pimpinan mereka. Bukan...!

Yang diusik bukan pimpinan kampus mereka atau alumni top mereka seperti Habibie umpamanya. Ini lebih tinggi lagi, yaitu Pimpinan Negara mereka, alias Presiden RI yang sampai hari ini masih menjabat.

Bagi mereka tindakan Din Syamsudin selama ini mengusik dan melecehkan Jokowi sebagai pimpinan negara Republik Indonesia di mana GAR ITB adalah sebagai warganya. Jika warga Indonesia merasa terusik jika Presiden mereka yang mereka cintai diganggu, dilecehkan, atau dihujat bukankah itu wajar belaka?

Bagi Pemuda Muhammadiyah tindakan GAR ITB yang melayangkan tuduhan radikal yang dialamatkan terhadap Din Syamsuddin merupakan hal yang mengada ada.

"Langkah kelompok GAR ITB itu dapat memicu kemarahan warga Muhammadiyah secara keseluruhan," kata Razikin yang juga mantan ketua DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).

Bagi GAR ITB mungkin tindakan Din Syamsudin kepada Presiden RI selama ini juga mengada-ada, tepatnya radikal. 

Meski demikian saya berharap pimpinan GAR ITB tidak perlu membalas pernyataan pimpinan Pemuda Muhammadiyah dengan ucapan, "Langkah Din Syamsudin itu dapat memicu kemarahan warga Indonesia secara keseluruhan." 

Jadi bagaimana kelanjutan dari konflik antara GAR ITB dengan Pemuda Muhammadiyah ini?

Ya kita nikmati sajalah sambil ngopi-ngopi. Let them settle their own problem. 

Balikpapan, 16 Februari 2021

Satria Dharma

***