Serangan politik berupa kabar bohong atau hoax yang disebarkan melalui online media tanpa verifikasi jurnalistik yang benar justeru bisa melambungkan reputasi Zaiful.
Dua peristiwa politis sedang dihadapi Bupati Lampung Timur, Zaiful Bokhari, akhir-akhir ini dan menjadi topik hangat di kalangan warga Lampung Timur, di tengah-tengah pencalonannya menjadi bupati pada pemilihan kepala daerah (pilkada) Desember 2020 ini.
Peristiwa pertama datang dari online media yang mengutip surat kaleng yang menuding secara sepihak tanpa verifikasi juranlistik yang benar. Yang mana Zaiful dituduh menyimpangkan penggunaan anggaran. Lalu peristiwa kedua datang dari partainya sendiri, Partai Demokrat, yang mencopot jabatannya selaku Ketua Partai Demokrat di Lampung Timur.
Dua peristiwa tadi tentu ada makna politisnya. Makna politisnya diharapkan bisa merusak reputasi, menjatuhkan popularitas, dan menurunkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) yang tinggi dari seorang Zaiful.
Tujuan politis yang paling ekstrem adalah menggagalkan Zaiful maju sebagai bakal calon bupati, karena dia satu-satunya figur paling kuat sekarang ini untuk memenangkan kompetisi.
Berdasar suvei internal, menurut salah seorang sumber yang menjadi orang dekat Zaiful, tingkat elektabilitas Zaiful mencapai 60%. Tokoh-tokoh lain yang selama ini muncul menyaingi Zaiful, tingkat elektabilitasnya masih di bawah harapan.
Dengan tingkat elektabilitas tadi, Zaiful sudah bisa dipastikan akan banyak yang menggoyangnya dengan berbagai cara, sekalipun itu berupa kampanye hitam, yang penting tujuan utamanya yakni menjatuhkan Zaiful tercapai.
Karena, kampanye hitam adalah strategi teknis yang biayanya paling murah untuk mengalahkan lawan dalam memenangkan kompetisi politik.
Tetapi, dengan tingkat elektabilitas yang tinggi tadi, Zaiful tetap menarik minat parati-partai politik besar. Partai-partai itu sudah barang tentu ingin mengusung figur yang peluangnya untuk menang lebih besar. Bahkan, harapan paling ekstrem adalah Zaiful bisa direkrut menjadi kadernya, karena dia bagaikan emas yang disia-siakan oleh partainya sendiri.
Apalagi, Zaiful selain punya elektabilitas yang tinggi juga punya kesiapan segala-galanya yang lebih baik dibanding para pesaingnya. Dia siap dengan logistik, dia punya massa, punya jaringan, dan punya pengalaman lebih baik dibanding pesaingnya.
Segala kelebihan Zaiful ini mustahil tidak menarik minat partai politik untuk memberikan tiket maju ke pilkada nanti. Untuk maju sebagai bakal calon bupati di Lampung Timur, seseorang membutuhkan dukungan sedikitnya 10 kursi di DPRD setempat. Dan, partai terbesar pemilik kursi terbesar di DPRD setempat adalah PDI Perjuangan dengan 9 wakilnya. Jumah anggota DPRD Lampung Timur 50 orang.
Jika melihat dinamika politik yang berkembang, PDI Perjuangan 9 kursi, Gerindra 6 kursi, PAN 1 kursi, dan PKS 5 kursi, tampaknya lebih tertarik untuk melabuhkan dukungan ke Zaiful berkat komunikasi yang intensif antarmereka. Partai Golkar 7 kursi dan PKB 8 kursi sepertinya akan berkoalisi mengusung calon sendiri. Sedangkan Nasdem 8 kursi dan Demokrat 6 kursi masih abu-abu meskipun sudah didekati oleh figur lain.
Dengan dukungan minimal 10 kursi, Zaiful dalam hitungan di atas kertas dipastikan sulit dibendung untuk kembali bertahta mengingat pesaingnya sampai sekarang tidak begitu menonjol bahkan rata-rata sudah pernah kalah di pilkada sebelumnya.
Serangan politik berupa kabar bohong atau hoax yang disebarkan melalui online media tanpa verifikasi jurnalistik yang benar justeru bisa melambungkan reputasi Zaiful. Warga masyarakat justeru disadarkan bahwa Zaiful adalah figur korban fitnah, sehingga patut dibela dan dipercaya untuk memimpin.
Begitu juga dengan peristiwa pencopotannya sebagai pemimpin Demokrat setempat justeru menguatkan dukungannya di akar rumput, karena peristiwa itu diikuti pula oleh mundurnya pengurus partai loyalis Zaiful.
Mundurnya pengurus partai loyalis Zaiful memperlihatkan bahwa dia bukan figur sembaragan. Di sini menunjukkan bahwa Zaiful adalah figur yang mengakar dan punya massa. Dalam pandangan orang Jawa, peristiwa mundurnya pengurus Demokrat loyalis Zaiful adalah pejah gesang nderek Pak Zaiful Bokhari! (mati hidup ikut Pak Zaiful Bokhari).
Dengan fakta demikian, tidak ada alasan buat kancane (kawannya) Zaiful berkecil hati dalam menghadapi kompetisi untuk menghadirkan kemakmuran di Lampung Timur!
***
Krista Riyanto, Penulis dan mantan Jurnalis.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews