Bahkan presiden Jokowi berpendapat lebih baik tidak usah ada amandemen UUD 1945 kalau ada perubahan masa jabatan presiden tiga periode atau dipilih kembali ke MPR.
Sepertinya perang dingin sedang terjadi antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh. Bahkan bukan sekedar samar-samar atau lamat-lamat tapi mulai jelas.
Presiden Jokowi memberi komentar atas ide atau usulan-jabatan presiden dan wakil presiden menjadi tiga periode atau 15 tahun. Dalam komentarnya Presiden Jokowi memandang usulan presiden bisa dipilih tiga periode atau tiga kali adalah ingin menampar wajah atau muka presiden, cari muka dan ingin menjerumuskan dirinya.
"Ada yang ngomong presiden dipilih 3 periode, itu ada 3. Ingin menampar muka saya, ingin cari muka, padahal saya punya muka. Ketiga ingin menjerumuskan. Itu saja, sudah saya sampaikan," ucap Jokowi.
Padahal, presiden setuju amandemen UUD 1945 sebatas GBHN dan tidak melebar ke masa jabatan presiden dan pemilihan presiden kembali dipilih oleh MPR. Intinya presiden hanya ingin amandemen "sebagian" saja.
Bahkan presiden Jokowi berpendapat lebih baik tidak usah ada amandemen UUD 1945 kalau ada perubahan masa jabatan presiden tiga periode atau dipilih kembali ke MPR.
"Kenyataannya seperti itu kan. Presiden dipilih MPR, presiden 3 periode, presiden satu kali 8 tahun. Seperti yang saya sampaikan. Jadi, lebih baik tidak usah amandemen," kata presiden Jokowi kepada wartawan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Mengapa presiden Jokowi merasa ada yang ingin mencari muka atau menampar muka dan menjerumuskannya terkait masa jabatan presiden dan wakil bisa dipilih tiga kali atau periode? Apakah ini ada kaitannya ketidak puasnnya jatah jabatan menteri dari partai politiknya?
Tentu presiden sendiri yang tahu dan bisa merasakannya, bahwa usulan itu ingin menjerumuskannya atau ingin mempermalukannya. Ternyata Jokowi juga haus kekuasaan.
Nah, narasi ini yang ingin dibangun dan membuat presiden merasa terpojok dan seolah-olah atas usulan dirinya.
Siapakah yang pertama kali yang mengusulkan jabatan presiden dan wakil presiden bisa dipilih tiga kali atau tiga periode?
Jawabnya: Partai Nasdem!!!
Ya, partai Nasdem lah yang mengusulkan jabatan presiden dan wakil presiden bisa dipilih tiga kali atau tiga periode. Bahkan, Nasdem juga ingin amandemen UUD 1945 bukan "sebagian" seperti yang diinginkan presiden Jokowi,tapi ingin amandemen secara "menyeluruh".
Kita lihat episode berikutnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews