Abad ke-21 memang menjadi abad yang penuh tantangan bagi bangsa ini. Berakhirnya era Orde Baru diganti dengan Orde Reformasi dipenghujung abad ke-20 menimbulkan dilema dan tantangan yang beragam, dari masalah korupsi, reformasi birokrasi, sampai isu makar yang beredar saat ini.
Penanaman paham provokasi sudah masuk ke dunia perpolitikan. Ketidakstabilan politik menjadi penyebab paham-paham provokasi masuk mungkin melalui tokoh-tokoh politik dan ormas-ormas yang mendulang banyak pengikut.
Bahkan beberapa tokoh politik diterpa isu ikut makar dan memelihara ormas-ormas untuk kepentingan politik dan kekuasaan.
Contohnya adalah agenda people power yang pertama kali digaungkan oleh Amien Rais. Menurut pihaknya tidak akan melalui Mahkamah Konstitusi (MK) dalam menyelesaikan persengketaan Pemilu. Ia akan gerakkan massa yang bernama people power yang belakangan berubah menjadi aksi kedaulatan rakyat.
Kegiatan tersebut memang telah dibumbui makar karena people power tersebut tidak mengikuti koridor hukum yang berlaku karena hukum yang kita anut selama ini dikangkangi oleh pihak-pihak tersebut. Mereka tak sadar hukum, sehingga menggalang massa berbuat inkonstitusional. Kalau diteruskan juga, maka akan kacau negeri ini.
Karena negara ini adalah negara hukum, tentunya jika ada yang tidak sependapat harus melalui koridor hukum yang berlaku, sama halnya dengan pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU yang sah dan konstitusional, jika tidak menerima keputusan tersebut harus menempuh jalur konstitusional bukannya.membangun narasi narasi.provokasi yang berisiko memecah belah bangsa hanya karena ingin memuaskan syawat kekuasaan.
Jangan sampai kasus Makar beredar luas karena betapa bahayanya makar bagi persatuan. Tentu negara ini harus belajar dari keruntuhan negara Yugoslavia, yang runtuh karena tidak mampu menjaga “persatuan dan persaudaraan” serta menjadi kayak negara Suriah yang porak poranda karena berbagai propaganda dan hasutan paham paham kekearasan.
Semboyan NKRI adalah harga mati jangan sampai hanya sekadar menjadi semboyan kebangsaan yang diteriakkan dengan lantang begitu saja. NKRI merupakan sebuah komitmen yang tidak dapat ditukar dengan apapun menuju bangsa Indonesia yang maju.
Mari saudara sebangsa dan setanah air bersatu padu merajut persatuan dan melawan segala bentuk provokasi dan tindakan yang inkonstotusional demi menjaga keutuhan NKRI dan untuk kemajuan bangsa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews