Hari ini ada yang istimewa, bukan karena akan ada penyampaian visi misi debat capres atau sejanisnya akan tetapi hari ini adalah sejarah lahirnya Partai Wong Cilik, partainya rakyat kecil bernama Partai Demokrasi Perjuangan PDIP. Pada ulang tahun yang ke-46 ini, PDIP memiliki tema "Persatuan Indonesia Membumikan Pancasila".
Dan, beruntunglah para anggota, pengurus dan simpatusan karena telah lahir partai yang menjadi pemersatu bangsa dengan ideologisnya. Sebagai anak tentu akan berterimakasih kepada orangtua yang telah melahirkannya.
Punya orangtua apalagi kakek seorang Presiden Indonesia pertama pasti keren banget. Ini yang dirasakan seorang perempuan sekaligus seorang ibu bernama Puan Maharani. Memiliki ciri khas rambut terurai rapi panjang dan selalu terlihat murah senyum, Puan memiliki kharisma yang sama sebagai calon seorang pemimpin besar di masa depan.
Saya sendiri sering mendengar namanya dan melihatnya tampil di layar kaca, kecintaan terhadap Sukarno membuat saya juga harus paham garis keturunan dari Sang Proklamator ini yang tidak semua keturunannya terjun ke dunia politik.
Puan Maharani sering terlihat bersama sang Bunda, tentu saja dikeseharian sebagai seorang ibu dan anak. Menemani safari politik baik ke daerah dan nasional.
Puan Maharani, orang banyak mengenalnya hanya sebagai politisi muda anak Megawati Soekarnoputri. Perannya masih berada dalam bayang bayang ibunya. Tapi benarkah demikian?
Puan lahir di Jakarta , pada tanggal 6 September 1973 (45 tahun), beberapa bulan setelah fusi PDI yang menandai kelahiran partai ini. Sebagai orang yang berbintang Virgo wajar saja tampilannya sedikit kalem. Lahir dari seorang ayah H.M.Taufik Kiemas dan Ibunya Hj. Megawati Soekarno Putri. Puan menjadi satu satunya anak yang mengikuti jejak orang tuanya untuk terjun berpolitik.
Memiliki pasangan Hapsoro Sukmonohadi dikenal dengan Happy Hapsoro dan dikaruniai dua orang anak:
1. Diah P.O.P Hapsary
2. Prabada D.C.K Soma
Kehidupan mereka sebagai pejabat, tokoh kurang mendapat perhatian publik karena kurangnya media yang mengupasnya.
Meski demikian, Puan bukanlah selebritis tak butuh peliputan, dia adalah sumber berita, perempuan muda berpengaruh sekaligus seorang politisi ulung dari PDIP.
Karir di PDIP
Memulai politik dan matang diusia 33 tahun, Puan maharani masuk DPP PDIP dan menjabat menjadi Ketua Bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga DPP PDIP.
Bisa kita bayangkan, saat Pemilu 2014 lalu, Puan mendapat mandat sebagai orang pertama yang mengerahkan pemenangan partai (Panglima Perang). Dalam pemilu tersebut PDIP memenangi dengan perolehan suara terbanyak .
Karir di Legislatif
Sebelumnya Puan masuk sebagai anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNPI) bagian hubungan luar negeri.
1. Usia 36 tahun masuk menjadi anggota DPR Periode 2009-2014
Puan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk tahun 2012-2014 ;
Menjadi anggota PR dari Dapil Jawa Tengah; Surakarta, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali dengan suara terbanyak.
Karir di Pemerintahan
Puan Maharani tercatat di Museum Rekor Indonesia sebagai perempuan muda pertama yang menjabat Menteri Koordinator yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja.
Prestasi Presiden Jokowi yang mampu menurunkan angka kemiskinan sampai angka satu digit di bawah 10 persen dalam sejarah Indonesia (9,82 %, BPS Maret 2018) adalah salah satu dari yang dikerjakan oleh kementrian yang dikoordinirnya.
Selain itu setiap "Kartu Sakti" Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, merupakan salah satu yang dikerjakan direncanakan dan didistribusikan dengan baik hingga semua anak negeri terfasiltasi jaminan kesehatan, pendidikan di dalamnya. Tak lupa program keluarga harapan (PKH) yang dinilai berhasil di masyarakat.
Puan Maharani sebagai Ketua Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) langsung melalui Instruksi Presiden (Inpres).
Masih ingat dengan keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan Asian Games ke-18 Tahun 2018 lalu?
Puan Maharani juga tercatat menjadi Wakil Ketua Pengarah Asian Games 2018, Mendampingi Jusuf Kalla sebagai Ketuanya.
Kemudian yang tak kalah penting adalah prestasi kepuasan masyarakat terhadap kememtrian yang dikoordinirnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews