Kekacauan yang diakibatkan oleh Pemilihan Umum tahun 2024 tidak kunjung selesai. Dugaan Tindakan kecurangan yang dilakukan oleh salah satu pasangan calon semakin lama semakin jelas terlihat. Pihak-pihak yang dirugikan semakin menekan hak angket untuk dilakukan dan diterapkan secepatnya oleh DPR RI. Hal ini dikarenakan borok demokrasi di Indonesia semakin parah dan jika dilanjutkan, maka demokrasi akan dihapuskan dari Indonesia sepenuhnya.
Di Cilandak, Jakarta (4/3) sudah diadakan acara bertajuk “Diskusi Kebangsaan Mengembalikan Kedaultan Rakyat” yang diadakan oleh Forum Ka’bah Membangun (FKM). Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh politik terkenal, diantaranya Prof. Husnan Bey Fananie, Ketua Umum Forum Ka’bah Membangun, Hidayat Nur Wahid, ketua MPR RI, Bachtiar Nasir, ulama, dan Ahmad Yani, seorang tokoh dari Partai PPP. Konteks utama dari diskusi ini adalah untuk mengembalikan kedaulatan rakyat yang telah dinodai atas adanya kecurangan pada pemilu sekaligus mengobati demokrasi Indonesia yang telah lama dilukai oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Hak angket ini sedang kita perjuangkan sekarang. Kita sudah mengupayakan dan Alhamdulillah sudah ada 5 partai yang solid dan ingin merealisasikan hak angket ini. Hal ini sudah menunjukkan bahwa memang ada kecurangan dan ketidakadilan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi ini.” Ujar Hidayat Nur Wahid, Ketua MPR RI.
Hak angket memang diperlukan untuk mengembalikan status demokrasi Indonesia. Dengan adanya hak angket ini, diharapkan kejadian-kejadian ‘aneh’ yang terjadi pada pemilu 2024 dapat dikaji ulang dan diadili seadil-adilnya. Sebab satu-satunya harapan perbaikan demokrasi di Indonesia adalah melalui hak angket ini.
“Dalam konteks civil society dan pemakzulan Jokowi, yang penting adalah kita berjalan bersama dengan visi yang sama dan misi yang sama yaitu menyelamatkan bangsa ke titik demokrasi yang sebersih-bersihnya dan itu adalah upaya kita agar pemilu-pemilu yang akan datang tidak akan terjadi lagi seperti ini. Rakyat dibodohi dan penguasa akan terus berkuasa sewenang-wenangnya.” Jawab Prof. Husnan Bey Fananie.
Pemakzulan atau penurunan jabatan Jokowi juga sedang diperjuangkan oleh pejuang demokrasi Indonesia. Jokowi memang sudah keterlaluan mempermainkan demokrasi dan bangsa Indonesia, dimana semua hal yang dia inginkan harus terwujud walaupun hal tersebut melanggar aturan negara. Rakyat sudah tidak tahan terhadapnya dan memperjuangkan pemakzulannya serta direalisasikannya hak angket DPR secepat mungkin.
Harapan terbesar rakyat Indonesia adalah untuk melengserkan Jokowi beserta sekutunya dari kursi kepemimpinan. Karena jika Ia terus memimpin, maka kita tidak akan tahu nasib rakyat kedepannya. Rakyat yang kontra dengannya bisa-bisa dimusnahkan atau dipindahkan dari negeri ini. Hal yang sangat bertolak belakang dengan luhur bangsa Indonesia. Maka dari itu, tekan terus hak angket agar terealisasi dan tekan terus pemakzulan Jokowi agar Indonesia dapat bergerak ke arah yang lebih baik.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews