Batalkan keikutsertaan Ruang Guru pada program pra kerja onlen-onlenan yang sontoloyo itu. Kembali fokus pada core business anda.
Belva akhirnya mengundurkan diri. Setelah dia dan perusahaannya Ruang Guru nyaris jadi bubur.
Dia akan keluar dari lingkaran istana dengan sejuta rahasia di tangan. Yang bagi orang awam tidak akan diketahui kecuali cuma menebak-nebak.
Belva bukan orang bodoh. Dia pintar. Tapi dia kelihatan dungu manakala berhubungan dengan belalai rakus berebut bancakan uang triliunan.
Yang kemudian ditendang sana sini oleh netizen hingga mengenai kepala dan mukanya tanpa kuasa menangkisnya.
Dia sendirian tidak ada yang bela mati-matian. Akhirnya dia sadar pepatah kuno bahwa tidak ada orang lain yang menolong kita kecuali diri kita sendiri. Dia keluar. Dan Pak Jokowi merestuinya.
Belva mungkin terkejut melihat banyak muka dingin di istana menanggapi keputusannya.
Namun namanya keburu cacat. Ruang Guru yang dibangun susah payah sebentar lagi bakal jadi istana pasir. Yang lenyap manakala gelombang pasang yang ingin menghancurkannya tiba.
Karena itu , setelah keluar dari gelembung istana, ada baiknya dia segera melakukan upaya penyelamatan.
Belva harus sadar bahwa mengundurksn diri bukan jalan penyelamatan pamungkas. Malahan itu hanya langkah kecil untuk menyelamatkan Ruang Guru dari kehancuran.
Beruntung sekarang ini belum ada netizen yang ramai ramai serang apk ruang guru. Seperti yang terjadi di Bukalapak.
Jadi Belva masih punya sedikit waktu untuk melepaskan diri.
Batalkan keikutsertaan Ruang Guru pada program pra kerja onlen-onlenan yang sontoloyo itu. Kembali fokus pada core business anda.
Selamat berjuang.
Jangan sampai nanti anda terkencing dicelana melihat Ruang Guru hancur jadi debu.
Atau anda terlempar keluar ditendang investor dan kawan kawan Anda sendiri di Ruang Guru karena anda bau.
Belva harus belajar dari kisah pahit Akhmad Zaky yang kini hidup di emperan Bukalapak yang dia bangun. Ditendang keluar oleh investornya karena jadi ikon yang buruk.
Dan dia sekarang merana sepanjang masa.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews