Anies tahu kelemahan pusat dan dia manfaatkan itu untuk berbuat apa saja sesuai keinginan dia. Itu sebabnya dia berani bidas pemerintah pusat ketika diwawancarai media asing.
Tiga menteri yang jagoan semua bungkam. Tidak ada yang bantah klaim Anies Baswedan. Malahan Pak Mahfud MD bilang gak ada " perang" di antara mereka.
Jelas Anies pandai bermain di air kotor. Soal APBD yang banyak bocornya melenggang begitu saja. Kenapa? Karena dia dikelilingi air kotor dan hidup di situ.
Jadi ada simbiosis mutualisme.
Soal bansos, dia tahu Pusat gak punya data terpusat. Jadi dia kerjain Pusat sampe termehek-mehek.
Jadi bisa ngertilah kenapa Bu Sri Mulyani, Pak Muhajir dan Pak Julian gak mau lawan Anies.
Anies tahu kelemahan pusat dan dia manfaatkan itu untuk berbuat apa saja sesuai keinginan dia.
Itu sebabnya dia berani bidas pemerintah pusat ketika diwawancarai media asing.
Dia tahu bahwa pemerintah pusat anggap remeh wabah Covid 19 diawal. Data disembunyikan yang diakui sendiri oleh Pak Jokowi.
Itu sebabnya, Istana tidak bereaksi atas tayangan media asing soal Anies. Karena Anies tahu kelemahan pusat soal Covid.
Kamu.. ya kamu..
Yang tiap hari kecam dia
Silahkan kecewa
Dia sudah acungkan dua jari tengah untuk kalian untuk ganti kata fak yu ol.
Kamu ya.. kamu..
Yang kecam dia tiap hari
Hanya bisa berharap
Bahwa Dia akan dijatuhkan oleh para oligarkis yang merasa terancam oleh manuver dia.
Dia wayang yang mau jadi dalang.
Dalangnya sekarang anteng.
Namun jika sudah merasa gatal..
Di situlah Anies bakal terjungkal.
Siapapun yang menolong dia tidak akan kuat melawan oligarkis itu..
Apalagi Anies..
Baca Juga: Motif di Balik Blak-blakan Anies pada Media Asing
Sayangnya Anies tidak semudah itu di goyang.
Karena bisa saja dia malah menunggangi sang dalang.
Akhirnya, seperti Covid 19.
Kamu.. ya .. kamu..
Harus hidup bersama si Anies..
Amis bukan.
Dikasih dua jari tengah tiap hari sama dia.
Yang buat kamu iya betul kamu..
dongkol
Sementara dia enak makan balado tongkol.
***
Sambil garuk.... ( Titik.. titik)
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews