Tanggapi Isu Papua, FPMSI Sampaikan Sikap dan Imbauan Bagi Warganet

Warganet jangan menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian atas dasar SARA maupun informasi provokatif di media publik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Jumat, 30 Agustus 2019 | 13:21 WIB
0
374
Tanggapi Isu Papua, FPMSI Sampaikan Sikap dan Imbauan Bagi Warganet
Foto: FPMSI

Tanggapi Isu Papurum Pegiat Media Sosial Independen  (FPMSI) melalui koordinator nasional nya menyatakan sikapnya terkait isu Papua yang terjadi mulai dari di Surabaya, Malang, hingga terakhir kerusuhan sampai sejumlah daerah Bumi Cendrawasih. 

Hafyz Marshal selaku koordinator nasional mengatakan ada lima poin yang menjadi fokus pernyataan sikap FPMSI bagi kalangan warganet dan masyarakat.

"Intinya kami menyesalkan terjadinya rentetan peristiwa yang menyangkut saudara-saudara kita warga Papua. Kami minta diskriminasi bersifat rasial ini dihentikan," ujar Hafyz melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.

Hafyz juga meminta para pegiat media sosial dan pengguna sosmed saling menjaga kerukunan dan persatuan.

"Kita hindari pernyataan-pernyataan rasial dan diskriminatif di sosial media," tegas dia.

"Jangan lagi terprovokasi. Kita sesama anak bangsa harus bersama-sama saling menjaga keutuhan NKRI," tambahnya.

Berikut pernyataan FPMSI bagi kalangan warganet, diantaranya:

1. Menyesalkan peristiwa yang terjadi di Malang dan Surabaya yang juga disusul kerusuhan di beberapa wilayah Papua lainnya serta menghimbau semua warga bangsa menjaga situasi kondusif bahwa masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, agama dan ras adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

2. Mendesak negara untuk secara serius menghilangkan stigma rasial dan diskriminatif dalam setiap kehidupan bermasyarakat berbangsa, dan bernegara sesuai dengan Sila ke-2 Pancasila, UUD 1945, dan UU Nomor 40 tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis serta menindak tegas pelaku pelanggaran tersebut.

3. Meminta pemerintah, aparat negara, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh warga negara Indonesia untuk tidak mengucapkan ujaran kebencian, penghinaan terhadap Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA), serta tindakan represif, diskriminatif, ataupun persekusi yang dilakukan di dunia maya terhadap sesama warga negara sebagai wujud pengamalan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.

4. Meminta kepada pegiat sosial media, Influencer sosial media dan pengamat sosial media untuk mengingatkan dan memantau terhadap setiap postingan dari pengikut sosial media nya  agar tidak terprovokasi pihak manapun yang menggangu keutuhan NKRI karena Papua merupakan bagian yang tak terpisahkan dari NKRI serta mewaspadai propaganda campur tangan asing terhadap kedaulatan NKRI.

5.  Menghimbau kepada seluruh komponen warganet untuk tidak menyebarkan berita hoax dan ujaran kebencian atas dasar SARA maupun informasi provokatif di media publik yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa sehingga pembangunan Indonesia khususnya di Papua yang gencar dilaksanakan selama ini tetap berjalan lancar.

Demikian pernyataan sikap dari FPMSI.

***