Aku, presiden terpilih Republik Indonesia, mulai detik ini menabuh genderang perang memberantas korupsi.
Curi ayam karena laper. Laper karena miskin. Miskin karena korupsi....!
Oleh karena itu, rakyat menunggu siapa capres yang berani tegas memberantas korupsi hingga keakar-akarnya. Dan siapa presiden terpilih yang dalam pidato pelantikannya yang berani tegas berteriak seperti ini:
"Wahai rakyatku yang kucintai dan kuhormati, kalian sudah memilih aku menjadi orang nomor satu di republik tercinta ini. Dan aku paham meskipun Republik tercinta ini sudah merdeka 77 tahun, namun, negara masih banyak utang. Dan yang paling membuat hatiku sedih adalah masih banyak rakyat hidup miskin, bahkan di bawah garis kemiskinan. Melarat. Aku pun tahu persis bahwa penyebab utama sebagian besar rakyat masih hidup dalam garis kemiskinan adalah merajalelanya korupsi.
Korupsi ada dimana-mana. Korupsi sudah mengakar. Korupsi sudah ada sejak tahun 70-an. Karena korupsi itulah rakyat yang hidup di pedesaan-pedesaan harus hidup di bawah garis kemiskinan. Karena itulah terjadi urbanisasi besar-besaran. Orang-orang pergi meninggalkan kampung halamannya demi untuk mencari nafkah dan memperbaiki nasib ke kota-kota. Desa-desa dan kampung-kampung pun sepi-sunyi dan miskin."
"Kemudian, tahun 2014 disahkan UU nomor 6 tahun 2014 tentang Pemerintah Desa. Dan untuk melaksanakan UU tersebut, pada tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo digelontorkanlah dana desa puluhan triliun untuk seluruh pemerintahan desa yang dipimpin oleh para kepala desa. Dana desa itu diperuntukkan bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat desa."
"Namun, aku tahu dana desa itu pun tidak cukup untuk pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan perekonomian desa. Bahkan sebagian dana desa pun disunat oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Tikus-tikus besar menggerogoti dana besar yang diparkirkan di pusat. Dan, sejak dana desa digelontor, tikus-tikus sawah yang kelaparan karena lama tidak pernah panen pun berpesta pora menggerogoti dana desa."
"Jadi, korupsi yang merupakan kejahatan luar biasa itulah yang pertama-tama harus kita basmi dan berantas tuntas!! Karena korupsi itulah yang merupakan penyebab utama negara ini harus berhutang karena miskin dan sebagian besar rakyat masih hidup miskin melarat!!"
"Karena kalian sebagian besar rakyat telah memilih aku menjadi presidennya kalian, berarti kalian percaya dan sayang pada diriku. Maka, hari ini, di depan seluruh rakyat Indonesia dan di hadapan Tuhan YME, aku, Andy Tirta , Presiden terpilih Republik Indonesia, dengan ini mengajak seluruh rakyat, seluruh komponen bangsa Indonesia, untuk bersama-sama kita perangi korupsi, kita berantas tuntas korupsi."
"Aku, orang nomor satu di republik ini, yang akan memimpin seluruh rakyat Indonesia untuk memerangi korupsi."
"Hayooo...mari kita bersama-sama kita sikat dan bantai dan tumpas segala bentuk perampokan uang rakyat, perampasan uang negara, maling-maling uang rakyat.
Jangan pernah kita berikan sedikitpun ruang dan oksigen bagi setiap maling uang rakyat untuk bisa hidup dan bernafas di Bumi Pancasila ini."
"Aku, presiden terpilih Republik Indonesia, mulai detik ini menabuh genderang perang memberantas korupsi!!"
"Aku sebagai orang nomor satu di republik ini, aku selaku panglima tertinggi, mendesak segera dirancangkan dan disahkan UU hukuman mati dan UU pemiskinan terhadap setiap koruptor yang terbukti melakukan tindak korupsi, termasuk seluruh jajaran di bawah aku maupun diriku sendiri. Tanpa boleh pandang bulu dan tebang pilih. Semua sama di depan mata
hukum! Biarlah HUKUM menjadi PANGLIMA. Sekalipun yang melawan hukum adalah seorang panglima tertinggi, tetap harus diproses hukum."
"Siapapun yang melawan hukum harus diproses hukum!!!"
"Aku dipilih dan diberikan kepercayaan untuk memimpin negara besar ini, negara tercinta Republik Indonesia adalah tanah tumpah darahku, maka, aku bersumpah demi nyawa ini, demi anak-istri, demi para pahlawan yang telah gugur memerdekakan republik ini, demi leluhurku, aku tidak akan mengkhianati kepercayaan yang diberikan oleh rakyat. Aku akan bekerja sesuai Konstitusi, Pancasila dan UUD 1945. Aku akan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sekaligus mewujudkan kehidupan rakyat yang adil, makmur, damai, sejahtera."
"Salam NKRI.
Salam Pancasila
Salam Bhinneka Tunggal Ika."
"Merdeka! Merdeka! Merdeka!"
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews