Era media publik seperti saat ini menjadi sebuah tantangan baru dalam menghadapi pandemi, sehingga usaha menghadapi gempuran infodemi seputar manfaat vaksinasi tidak akan efektif jika hanya bergantung pada pemerintah dan lembaga kesehatan semata.
Justru keterlibatan peran berbagai pihak serta masyarakat secara penuh menjadi suatu harapan demi suksesnya keterbukaan informasi publik yang mampu memberikan tuntunan yang benar melalui informasi-informasi valid, kridible dan benar guna dapat menangkal disinformasi dan berita hoaks serta disinformasi terkait vaksinasi covid-19.
Atas latar belakang tersebut, Media Kata Indonesia menyelenggarakan live podcast pada Senin (15/3) dengan tema pembahasan “Keterbukaan Informasi Publik dan Peran Literasi dalam Menangkal Disinformasi serta Hoaks Seputar Vaksinasi”.
Pemimpin redaksi media Kata Indonesia Hafyz Marshal mengatakan bahwa peran berbagai pihak guna melakukan literasi terhadap masyarakat sangatlah penting untuk melawan konten-konten negatif dan hoaks seputar vaksinasi di media social maupun media publik lainnya.
“Hoaks vaksinasi adalah musuh Bersama, Media Kata Indonesia mengajak berbagai kalangan ikut berperan melakukan literasi dengan mengoptimalkan ruang keterbukaan informasi publik demi melawan berbagai disinformasi dan hoaks seputar isu vaksinasi untuk suksesnya penanganan pandemic covid-19” Ujar Hafyz.
Lebih lanjut, narasumber tunggal podcast yaitu Ketua Komisi Informasi Pusat (KI Pusat), Gede Narayana mengungkapkan beberapa hal, guna memerangi disinformasi atau berita hoaks seputar vaksinasi covid-19 maka ruang keterbukaan informasi publik daru berbagai stakeholder dapat berkontribusi menangkal dan melurusksn berbagai hal tersebut.
Gede mengatakan peran setiap lembaga secara pro aktif dapat mengisi berbagai saluran komunikasi yang dimiliki untuk dapat meliterasi hal-hal positip khususnya dalam ikut mensukseskan penanganan pandemi covid-19 ini.
"Membangun sinergitas dengan pemanfaatan ruang keterbukaan informasi publik, melalui penyebaran informasi sejelas-jelasnya , transparan kepada publik , sepanjang itu tidak dikecualikan, juga merupakan upaya meliterasi publik dan juga berfungsi dapat meluruskan berbagai disinformasi maupun berita-berita hoaks."kata Gede dalam Live Podcast Media Kata Indonesia (25/3).
Gede pun mengimbau kepada berbagai stakeholder untuk dapat ikut berkontribusi mensukseskan penamganan pandemi covid-19 khususnya dalam keberhasilan program vaksinasi agar bangsa Indonesia dapat keluar dari berbagai krisis yang merupakan dampak dari pandemi ini, salah satunya dengsn memanfaatkan ruang keterbukan informasi publik guna menyampaikan hal-hal positip. KI Pusat pun menjamin hak akses dan layanan informasi publik serta membuka ruang partisipasi masyarakat terkait program vaksinasi covid-19 demi ikut men sukseskan penanganan pandemi.
"Mengingat pentingnya vaksinasi covid-19 demi suksesnya penanganan pandemi Covid-19 secara keseluruhan, maka sikap cermat dan terbuka diperlukan guna dapat memberi informasi dan mengedukasi masyarakat serta meng-counter berbagai disinformasi atau informasi hoaks sehingga terbangun kepercayaan publik yang pada akhirnya dapat mensukseskan berbagai kebijakan dan program yang ada , seperti program vaksinasi nasional” kata Gede.
Dirinya menegaskan bahwa tidak mungkin pemerintah merugikan rakyatnya melalui vaksin, maka Gede mengajak agar semua stakeholder melakukan literasi terkait informasi seputar vaksinasi, agar penanganan pandemi dapat berhasil.
Diketahui sebelum pelaksanaan live Podcast ini, media Kata Indonesia senantiasa melaksanakan kegiatan guna meliterasi publik melalui publikasi konten-konten positif dan edukasi seputar program vaksinasi covid-19 demi suksesnya penanganan pandemi oleh pemerintah agar Indonesia dapat cepat keluar dari berbagainkrisis yang ditimbulkan akibatb pandemi ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews