Tanpa perlu Jokowi bertindak dengan tegas dan keras, mereka akan ngacir dengan sendirinya. Dengan masuknya Ahok, Jonan dan Susi, maka sangat diharapkan BUMN akan lebih sehat.
Jokowi punya 'amunisi' yang cukup untuk mengamankan BUMN, setelah sekian lama menjadi bancakan para mafia dan elit politik. Membenahi negeri ini memang harus punya niat baik dan keberanian.
Setelah menempatkan Ahok menjadi Komisaris Utama Pertamina, berikutnya Jokowi akan menggunakan 'amunisi terakhirnya', Jonan dan Susi Pudjiastuti menjadi Komisaris Utama di BUMN lainnya.
Jonan kemungkinan besar akan segera mengisi jabatan sebagai Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, sementara Susi Pudjiastuti bisa jadi komisaris Perum Perikanan Indonesia (Perindo) .
Mereka ini adalah amunisi yang digunakan Jokowi untuk membenahi dan mengawasi BUMN. Dengan asset lebih dari 8.000 triliun, seharusnya BUMN bisa meningkatkan laba bersih lebih dari 200 triliun, apalagi kalau diawasi dengan baik.
Sekian lama nilai asset yang begitu besar dibangga-banggakan untuk menutupi berbagai permainan, hanya sekadar cukup untuk dibanggakan, selebihnya BUMN menjadi Sapi perahan para penjarah yang memang menjadi benalu di BUMN.
Begitu Ahok resmi menjadi Komisaris Utama Pertamina, suara bising para buzzer kartel mafia migas pun mereda. Bisa jadi mereka sedang mengatur strategi baru, dengan amunisi yang cukup untuk kembali menyerang Ahok.
Yang mereka tidak fahami adalah, bahwa kebenaran tidak bisa dikalahkan dengan sebuah konspirasi. Mereka bertindak atas nama syahwat, sementara kebenaran ditegakkan dengan akal sehat.
Jokowi harus tetap mewaspadai elit politik dilingkarannya yang merupakan bagian dari kartel mafia migas. Elit politik seperti itulah yang akan merusak kinerja pemerintah, dan akan terus merongrong pemerintah untuk mengikuti kebijakan mereka.
Meskipun sebetulnya Jokowi sudah sangat tahu keterlibatan mereka dengan kartel mafia migas. Bisa jadi nantinya Jokowi akan menggunakan jurus 'merebus kodok' terhadap mereka ini, kalau mampu menyesuaikan dengan iklim kerja Pemerintah, mereka akan tetap bertahan.
Ketika mereka tidak lagi mampu menyesuaikan diri dengan iklim kerja Jokowi, maka mereka akan melompat sendiri keluar dari panci kabinet. Sejak Kabinet dibentuk, Jokowi sudah merasakan keberadaan mereka yang merupakan bagian dari kartel mafia migas.
Namun untuk mengidentifikasi keberadaan mereka, Jokowi butuh menempatkan orang-orang yang menjadi amunisi bagi Perjuangannya untuk membenahi BUMN. Dengan jurus 'memukul semak' akhirnya mereka sudah teridentifikasi.
Jokowi akan mengeksekusi mereka dengan jurus merebus kodok nantinya. Tanpa perlu Jokowi bertindak dengan tegas dan keras, mereka akan ngacir dengan sendirinya. Dengan masuknya Ahok, Jonan dan Susi, maka sangat diharapkan BUMN akan lebih sehat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews