Terenyuh hati ini ketika mendengar keluhan dari Pak Subhan seorang petani bawang yang hingga menahan air matanya saat kami berdialog di Desa Krasak, Brebes, Jawa Tengah.
Jadi, sebetulnya mami Uno tidak perlu marah jika Sandiaga Uno kerap kali dianggap bersandiwara.
Amat wajar jika seorang ibu membela anaknya sendiri. Siapa sih yang tega anaknya diolok-olok dan dipermalukan seperti ini?
Saran saya sih, Sandiaga Uno sudah harus memilah dan memilih pertemanan.
Jangan suka bergaul dengan para penyebar hoaks. Jangan sampai mami Uno sakit hati untuk kedua kalinya.
So, mulai sekarang, Sandiaga Uno harus mulai mengubah gaya kampanyenya dengan narasi-narasi yang lebih cerdas dan orisinal.
Jangan sampai terbawa arus golongan radikal dan kaum intoleran yang menghalalkan segala cara demi meraih kekuasaan.
Ingat bang Sandi, mami Uno pasti akan sangat bangga jika anak maminya bisa mengedepankan ide-ide kampanye yang orisinal seperti bangau terbang atau keripik tempe setipis ATM. Warganet suka lho dengan hal receh seperti ini.
Jujur, gaya kampanye Sandiaga Uno yang receh abis ini sudah menyentuh sisi kocak generasi millenial. Mereka memang haus dengan hiburan dan Sandiaga Uno hadir untuk memenuhi itu semua.
Maka dalam debat putaran ketiga nanti, memang banyak yang memprediksi bahwa Sandiaga Uno di atas angin karena menghadapi sosok yang sudah sepuh, KH Ma'ruf Amin.
Lagi-lagi, sebagai anak mami yang baik, Sandiaga jangan sesumbar dulu seperti dalam putaran pertama yang bangga karena sudah punya kisi-kisi.
Kita belum sepenuhnya tahu sosok KH Ma'ruf Amin dalam kemampuan berdebat. Namun, Sandiaga Uno juga perlu paham bahwa KH Ma'ruf Amin adalah pakar Ekonomi Syariah.
Jadi, kita berharap di debat putaran ketiga nanti pada tanggal 17 Maret 2019, Sandiaga Uno bisa membangun narasi yang mencerdaskan bangsa seperti gagasan pembangunan infrastruktur untuk unicorn di Indonesia.
Lupakan narasi berbalut drama karena akan lebih mudah dipatahkan dengan bukti-bukti dan data-data yang valid.
Berikan penghormatan yang baik terhadap jasa Mami Uno yang sudah mendidik budi pekerti dan karakter Sandiaga Uno yang kalem dan tidak mudah meledak-ledak.
Begitupun jangan mudah mengadu pada mami jika banyak yang tidak suka dengan gagasan-gagasan yang bakal dijadikan jualan.
Seperti BPN yang kini sibuk mengadu tentang Unicorn dan lahan 340 ribu ha milik Prabowo kepada Bawaslu.
Hadapi saja dengan senyuman seperti yang dilakukan oleh Ahmad Dhani.
Jangan lantas terus mengadu pada Mami Uno demi mendapatkan pembelaan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews