Semarang – Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, mengajak insan pers untuk terlibat aktif dalam proses pengawasan Pilkada serentak yang akan datang.
"Kita harapkan media pers ikut memastikan penyelenggaraan pilkada, dapat berjalan dengan aman dan kondusif," ujarnya.
Pengawasan media memegang peranan penting dalam memastikan pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 berjalan secara aman, kondusif, dan demokratis. Beberapa tokoh pemerintahan dan pengawas pemilu di Indonesia menegaskan betapa pentingnya peran media dalam mengawasi jalannya pemilihan umum, serta dalam memberikan informasi yang netral kepada masyarakat.
Nana menekankan bahwa media memiliki tanggung jawab untuk menyosialisasikan hak pilih kepada publik, khususnya dalam mendorong pemilih milenial dan Gen Z, yang menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah berjumlah sekitar 53% dari total pemilih tetap di provinsi tersebut.
“Jadi kalau kita hitung generasi milenial dan Gen Z ini, ada sekitar 53% pemilih. Mereka selama ini tidak asing dengan media online,” tambah Nana.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Papua Barat Daya, Farli Sampetoding Rego, menyatakan bahwa media juga berperan dalam menangani potensi pelanggaran selama Pilkada. Dalam sebuah kegiatan yang diadakan di Kota Sorong, ia mengajak media untuk turut mengawasi pelanggaran kampanye serta melaporkan setiap temuan ke Bawaslu.
“Teman-teman media ini punya hak untuk meliput setiap agenda terkait Pilkada. Jika ditemukan ada pelanggaran, media punya hak mengangkatnya menjadi berita dan melaporkannya kepada Bawaslu,” kata Farli.
Farli berharap agar peran media dapat membantu Bawaslu dalam mengontrol berbagai aspek pelaksanaan Pilkada, seperti kampanye dan logistik pemilu. Dengan adanya keterlibatan aktif media, diharapkan potensi kecurangan dapat diminimalisir, serta mendorong suasana pemilu yang jujur dan adil.
“Kami berharap adanya peran serta dari pers, agar Pilkada berjalan aman dan lancar, tanpa adanya kecurangan atau pelanggaran,” pungkasnya.
Kolaborasi media bertujuan untuk memperkuat pemahaman akan pentingnya jurnalisme positif dalam mendukung Pilkada 2024. Inisiatif ini juga mendorong terjalinnya kerja sama dengan unsur-unsur pentahelix untuk memperkuat stabilitas dan kesatuan selama proses Pilkada agar terus kondusif dan transparan.
Para penggiat media diharapkan dapat mengedepankan jurnalisme positif dan berperan aktif dalam melawan hoaks serta ujaran kebencian yang sering muncul selama masa kampanye. Langkah ini sangat penting untuk membangun iklim Pilkada agar tetap damai dan terhindar dari perpecahan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews