Sibolangit dan Moeldoko Ginting

Pada 2015 saat erupsi Gunung Sinabung, beberapa kali Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyambangi wilayah terdampak erupsi.

Senin, 8 Maret 2021 | 07:12 WIB
0
483
Sibolangit dan Moeldoko Ginting
Moeldoko (Foto: jawapos.com)

Sibolangit di situlah asal mula leluhur kami. Ayahanda lahir di Sibolangit. Sekitar dua jam perjalanan atau 50 km dari Kota Medan, Sumatra Utara. Udaranya sejuk, pemandangan alamnya juga bagus. Termasuk air terjunnya dan tempat pemandian Sembahe. 

Di daerah mayoritas etnis Karo ini terdapat saudara kembar Kebun Raya Bogor. Taman Hutan Raya yang digagas oleh orang Belanda yang juga menggarap Kebun Raya Bogor. Tentu saja sebelum Indonesia merdeka.

Ada pula taman bermain seperti Dunia Fantasi Green Hills. Daerah ini juga menjadi lokasi perkemahan nasional Pramuka. Jambore nasional 1977 yang legendaris itu diselenggarakan di Sibolangit.

Dari Medan menuju Tanah Karo, pastilah melalui Jl Letjen Jamin Ginting. Termasuk melewati Sibolangit nan sejuk. 

Pada 2015 saat erupsi Gunung Sinabung, beberapa kali Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menyambangi wilayah terdampak erupsi. Termasuk mendampingi Presiden SBY. Sang Presiden yang menandatangani pangkat brigjen, mayjen, letjen, dan jenderal bagi Moeldoko. 

Ia kemudian diberikan penghargaan pemberian marga Ginting. Jadilah namanya Jenderal TNI Moeldoko Ginting.

Melalui upacara adat dengan izin pemangku adat setempat. Maka di Tanah Karo, termasuk Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, dan Medan, dia dipanggil "Pak Ginting".

Satu dua hari ini, saya dihubungi beberapa rekan di Sibolangit. Terkait pelaksanaan KLB Partai Demokrat di Sibolangit. "Apakah Moeldoko KSP itu sama dengan Jenderal Moeldoko Ginting?"

Baca Juga: Jenderal Begal

Saya jawab, betul orang yang sama.

"Kenapa?" tanya saya.

"Bagaimana dengan kata dan perbuatan beliau?"

Saya pun menjawab ringkas. "Dia itu politikus. Jangan ditarik ke budaya. Kata dan perbuatan bisa berbeda dalam politik."

"Waduh, Bang.... Ampun," katanya di ujung telepon.

***