PDI Perjuangan, Pencetak Pemimpin Unggul

Selasa, 8 Januari 2019 | 19:17 WIB
0
513
PDI Perjuangan, Pencetak Pemimpin Unggul
Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi (paling depan) dan KH Ma'ruf Amin (kanan) beserta orang-orang profesional di bidangnya masing-masing dalam satu gerbong 01. (Ilustrasi: Instagram/Dhimas Jusuf)

Keputusan PDI Perjuangan mengusung Jokowi dalam Pilpres 2014 terbukti sangat strategis dalam mengokohkan pondasi sebagai parpol pencetak pemimpin unggul. Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.

Hal ini tampaknya makin disadari masyarakat secara luas. Setidaknya demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

"Kalau kita lihat dalam survei sebelumnya, elektabilitas PDIP selalu berada di posisi teratas. PDIP juga konsisten berbeda jarak sekitar 10 persen dengan Partai Gerindra yang berada di posisi kedua," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa di Jakarta, Selasa (8/1/2019).

Dalam lima kali survei berturut-turut sejak Agustus hingga Desember 2018, PDI Perjuangan selalu kokoh di posisi pertama.

PDI Perjuangan ke depan semakin gemilang apabila mampu mempertahankan kejelian menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat. Bukan hanya presiden, tapi juga kepala daerah di seluruh penjuru Tanah Air.

Figur seperti Risma misalnya, dengan kompetensi dan keberhasilannya membangun Surabaya, tentu secara langsung atau tidak langsung membawa nama baik PDI Perjuangan pada masa sekarang dan masa depan.

Merupakan tantangan bagi PDI Perjuangan untuk mencetak 'jokowi-jokowi' sebanyak-banyaknya, 'risma-risma' sebanyak-banyaknya.

Jokowi dengan konsep membangun dari pinggiran, membuatkan jutaan sertifikat tanah bagi rakyat, BBM satu harga, dan seterusnya terobosannya yang spektakuler membangun ribuan kilometer jalan tol sejalan dengan visi politik membangun peradaban yang dicanangkan PDI Perjuangan.

Risma dengan manajemen modernnya, Surabaya di tangannya menjadi secantik dan seromantis negeri sakura, berjejer bunga tabebuya di sepanjang jalan-jalan protokol. Sentuhan manis yang mengundang minat wisatawan untuk mengunjungi Surabaya, berfoto-foto dan dengan senang hati memviralkannya di media sosial

Apalagi kalau benar Ahok nantinya gabung di PDI Perjuangan, akan makin menguatkan jati diri partai nasionalis ini. Bahwa perbedaan agama bukan masalah.

Perbedaan etnis, warna kulit, bentuk mata dan hal-hal lain yang bersifat fisik atau identitas bukan masalah. Bahwa yang kredibel, kompeten, dan memiliki rasa cinta Tanah Air yang tinggi lah yang dilihat sebagai parameter dalam memilih seorang pemimpin.

***