Keputusan PDI Perjuangan mengusung Jokowi dalam Pilpres 2014 terbukti sangat strategis dalam mengokohkan pondasi sebagai parpol pencetak pemimpin unggul. Menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
Hal ini tampaknya makin disadari masyarakat secara luas. Setidaknya demikian hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
"Kalau kita lihat dalam survei sebelumnya, elektabilitas PDIP selalu berada di posisi teratas. PDIP juga konsisten berbeda jarak sekitar 10 persen dengan Partai Gerindra yang berada di posisi kedua," kata Peneliti senior LSI Denny JA, Ardian Sopa di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Dalam lima kali survei berturut-turut sejak Agustus hingga Desember 2018, PDI Perjuangan selalu kokoh di posisi pertama.
PDI Perjuangan ke depan semakin gemilang apabila mampu mempertahankan kejelian menempatkan orang-orang yang tepat di tempat yang tepat. Bukan hanya presiden, tapi juga kepala daerah di seluruh penjuru Tanah Air.
Figur seperti Risma misalnya, dengan kompetensi dan keberhasilannya membangun Surabaya, tentu secara langsung atau tidak langsung membawa nama baik PDI Perjuangan pada masa sekarang dan masa depan.
Merupakan tantangan bagi PDI Perjuangan untuk mencetak 'jokowi-jokowi' sebanyak-banyaknya, 'risma-risma' sebanyak-banyaknya.
Jokowi dengan konsep membangun dari pinggiran, membuatkan jutaan sertifikat tanah bagi rakyat, BBM satu harga, dan seterusnya terobosannya yang spektakuler membangun ribuan kilometer jalan tol sejalan dengan visi politik membangun peradaban yang dicanangkan PDI Perjuangan.
Risma dengan manajemen modernnya, Surabaya di tangannya menjadi secantik dan seromantis negeri sakura, berjejer bunga tabebuya di sepanjang jalan-jalan protokol. Sentuhan manis yang mengundang minat wisatawan untuk mengunjungi Surabaya, berfoto-foto dan dengan senang hati memviralkannya di media sosial
Apalagi kalau benar Ahok nantinya gabung di PDI Perjuangan, akan makin menguatkan jati diri partai nasionalis ini. Bahwa perbedaan agama bukan masalah.
Perbedaan etnis, warna kulit, bentuk mata dan hal-hal lain yang bersifat fisik atau identitas bukan masalah. Bahwa yang kredibel, kompeten, dan memiliki rasa cinta Tanah Air yang tinggi lah yang dilihat sebagai parameter dalam memilih seorang pemimpin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews