Jakarta – Memasuki satu tahun pemerintahan baru, komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan masyarakat berpenghasilan rendah kembali dibuktikan. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) memastikan bahwa suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi tetap bertahan di angka 5 persen. Kebijakan ini menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin memiliki hunian layak dengan harga terjangkau.
Maruarar menyampaikan rasa terima kasih kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang telah mendukung kebijakan tersebut. Ia menegaskan bahwa keputusan untuk tidak menaikkan bunga merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap rakyat kecil.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Menteri Keuangan atas dukungannya dengan tidak menaikkan bunga untuk rumah subsidi, sehingga bunga rumah subsidi tetap 5 persen,” ujar Ara.
Ara menambahkan, pemerintah juga meningkatkan kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) menjadi 350.000 unit. Peningkatan ini merupakan langkah nyata pemerintah dalam menekan _backlog_ perumahan di Indonesia.
“Kami memastikan program BSPS terus berjalan untuk mengurangi jumlah Rumah Tidak Layak Huni yang masih tinggi,” ungkapnya.
Ditegaskannya bahwa pemerintah berkomitmen memaksimalkan penyerapan anggaran guna memastikan seluruh program berjalan efektif. Ia optimistis pada akhir tahun 2025, serapan anggaran Kementerian PKP akan mencapai 96 persen.
“Kami bekerja keras agar setiap rupiah anggaran benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menilai, kebijakan mempertahankan bunga subsidi merupakan langkah strategis di tengah pemulihan ekonomi nasional. Menurutnya, membaiknya ekonomi global dan domestik menjadi momentum bagi masyarakat untuk memiliki rumah.
“Ekonomi sudah mulai balik, saya pikir akan banyak orang yang punya uang lebih dibandingkan sebelumnya. Harusnya permintaan perumahan akan tumbuh juga,” kata Purbaya.
Purbaya juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2025 mencapai 5,67 persen, melampaui prediksi Bank Dunia yang memperkirakan hanya 4,8 persen. Dengan capaian tersebut, ia berharap daya beli masyarakat terhadap sektor properti semakin meningkat.
“Untuk yang belum punya rumah, harusnya ini kesempatan yang bagus,” tambahnya.
Langkah-langkah tersebut menegaskan bahwa pada tahun pertama pemerintahan ini, fokus terhadap kesejahteraan rakyat kecil tetap menjadi prioritas utama. Dengan bunga KPR subsidi yang terjangkau dan peningkatan program perumahan rakyat, pemerintah menunjukkan keseriusannya membangun fondasi kesejahteraan yang merata di seluruh Indonesia.()
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews