Bedanya sudah tentu Presiden Soekarno memaparkan pengalamannya di buku: "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia," oleh Cindy Adam. Bung Karno menceritakan derita nya.
Salah satu negara di Asia Tenggara, yaitu Myanmar, sedang mempertaruhkan nasibnya. Tidak ada seorangpun yang tahu apa yang terjadi di Myanmar setelah Presiden negara tersebut, Win Myint dan keluarganya dipindahkan dari Istana Kepresidenan ke sebuah rumah yang dirahasiakan. Itulah informasi yang hanya diberikan oleh aktivis Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), sebuah partai politik yang didirikan Aung San Suu Kyi.
" Presiden U Win dan keluarganya dipindahkan dari rumah kepresidenan ke rumah lain," ujar Kyi Toe, aktivis NLD sebagaimana dilaporkan oleh Elevent Myanmar, 6 Februari 2021. Ya, memang tidak ada laporan dari pihak militer Myanmar yang melakukan kudeta pekan lalu.
Pemindahan dilakukan setelah Presiden Win Myint dan Penasehat Negara Aung San Suu Kyi ditahan sejak 1 Februari 2021. Jika Suu Kyi menjadi tahanan rumah, maka berbeda dengan Presiden Myanmar, ia dipindahkan ke sebuah tempat yang dirahasiakan. Myanmar boleh saja memiliki presiden dari NLD, terapi ingat, kekuasaan sesungguhnya ada di tangan militer.
Itulah yang terjadi sekarang ini, militer mengambil alih kekuasaan setelah NLD menyatakan menang lagi dalam Pemilihan.Umum (Pemilu). Pihak militer tidak menerima dan menangkap para pemenang Pemilu. Sebenarnya sudah berkali-kali pihak militer melakukan hal serupa. Su Kyi pun bukan pertama.kali juga menerima perlakuan sebagai tahanan rumah.
Mirip dengan di Indonesia
Mirip berarti sama. Terapi peristiwa di Myanmar meski mirip.dengan.di Indonesia, banyak juga yang berbeda. Miripnya sama-sama militer yang berkuasa, akan tetapi apa yang terjadi di Myanmar selain aksi unjuk rasa pendukung Aung San Suu Kyi, tidak ada informasi yang diketahui.
Di Indonesia ketika itu meski waktu peristiwa lahirnya Surat Perintah 11 Maret 1966 ditandatangani Presiden Republik Indonesia di Istana Bogor tidak satu pun media umum memberitakannya. Hanya waktu itu yang diizinkan terbit yaitu Harian Angkatan Bersenjata.
Pun tidak banyak diketahui tentang penahan rumah Presiden Soekarno yang dilakukan penguasa militer waktu itu Jenderal Soeharto yang akhirnya menggantikan posisi Presiden Soekarno sebagai Presiden ke-2 Republik Indonesia.
Bedanya sudah tentu Presiden Soekarno memaparkan pengalamannya di buku: "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia," oleh Cindy Adam. Bung Karno menceritakan derita yang dialaminya:
"Aku tidak tidur selama enam tahun. Aku tak dapat tidur barang sekejap. Kadang-kadang dilarut tengah malam, aku menepon seseorang yang dekat denganku seperti misalnya Subandrio, Wakil Perdana Menteri Satu, dan kataku ' Bandrio datanglah ke tempat saya, temani saya, ceritakan sesuatu yang ganjil, ceritakan sesuatu lelucon, berceritalah tentang apa saja, asal jangan mengenai politik dan kalau saya tertidur, maafkanlah.' Aku menbaca setiap malam dan aku sudah bangun lagi jam lima pagi. Untuk pertama kali dalam hidupku, aku mulai makan obat tidur. Aku lelah. Terlalu lelah."
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews