Benarkah Zelensky Politisasi Agama dalam Perang Rusia-Ukraina?

Turki dan negara negara Islam lainnya banyak yang mengatakan netral. Dan begitu banyak muslim di dunia yang menolak mau terlibat membantu Ukraina melawan Rusia.

Kamis, 3 Maret 2022 | 08:03 WIB
0
146
Benarkah Zelensky Politisasi Agama dalam Perang Rusia-Ukraina?
Poster di Irak, dukungan terhadap Putin (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Presiden Ukraina Zelensky mempolitisasi agama dalam perang melawan Rusia.

Ini karena posisi Ukraina yang semakin tersudut dengan serangan massif Rusia ke berbagai kota di Ukraina.
Terakhir setelah kota Kheirson jatuh, sekarang kota kedua terbesar Kharkiv berpeluang akan segera jatuh juga.
Presiden Ukraina meminta muslim membantu Ukraina untuk "berjihad" melawan Rusia. Tapi muslim Ukraina tidak merespon ajakan ini.

Presiden Ukraina juga meminta tolong Taliban agar mau mengirim pasukan ke Ukraina untuk melawan Rusia dengan dalih membantu muslim Ukraina.

Taliban langsung menolak permintaan Zelensky tersebut lewat Jubir mereka dengan mengatakan, bahwa Taliban tidak punya kepentingan mengirim pasukan ke Ukraina melawan Rusia.

Terakhir Zelensky memanggil kaum Yahudi untuk membantu kota Kiev. Yang juga mendapatkan respon yang sama. Diabaikan oleh kalangan Yahudi internasional.

Politisasi agama ini karena Ukraina sudah frustasi. Ukraina sudah porak poranda. Sedangkan bantuan yang diharapkan dikirim oleh AS dan NATO juga tak kunjung tiba.

Ditambah lagi, permintaan no fly zone Zelensky kepada NATO tidak bisa diberikan. NATO dan AS takut menerapkan no fly zone di atas langit Ukraina terhadap Rusia.

Karena jika no fly zone ini diterapkan oleh NATO di Ukraina. Maka NATO harus menembak jatuh setiap pesawat tempur Rusia yang terbang di atas langit Ukraina.

AS dan NATO semakin takut Dengan Rusia. Alasan no fly zone ini tidak berani diterapkan di Ukraina, lantaran NATO tahu, satu saja pesawat tempur Rusia ditembak oleh NATO, maka 15 negara NATO yang dekat dengan Rusia akan luluh lantak dihantam nuklir Rusia dalam waktu kurang 2 jam.

NATO gemetaran dengan kondisi ril tersebut di lapangan. Hal itu terungkap saat PM Inggris menjawab pertanyaan wartawan soal no fly zone. PM Inggris Boris Johnson terlihat sangat gugup dengan pertanyaan itu.

Bahkan wartawan mencerca PM Inggris dengan kalimat yang pedas, anda takut sama Rusia, NATO takut sama Rusia? PM Inggris hanya gugup dan salah tingkah dengan cercaaan wartawan ini.

Perkembangan di Ukraina, Sekarang Rusia telah menguasai kompleks rencana senjata nuklir Ukraina di Zaporizhzhia. ini adalah Nuclear power plant Ukraina yang berisikan 15 reaktor nuklir.

Rusia mengatakan bahwa semua situs nuklir Ukraina akan di tutup dan dihancurkan. Rusia akan memblokir situs nuklir Ukraina dan akan menyetop proyek nuklir Ukraina dengan Barat.

Zelensky terus mencari bantuan agar ada yang mau berjuang bersama Ukraina. Tapi sepertinya, adu domba dan politisasi agama yang dilakukan Zelensky akan gagal. Tidak ada yang menyambut permintaan dia sampai saat ini.

Baca Juga: Mengapa Presiden Jokowi Tak Menegecam Perang Rusia vs Ukraina?

Turki dan negara negara Islam lainnya banyak yang mengatakan netral. Dan begitu banyak muslim di dunia yang menolak mau terlibat membantu Ukraina melawan Rusia.

Bahkan di Irak, poster poster dukungan terhadap Rusia terlihat di jalan jalan. Mereka mensupport Vladimir Putin mengambil langkah menginvasi Ukraina. 

Bukan hanya di Irak, tapi kebijakan negara negara muslim yang kuat sudah sangat jelas dalam konflik ini.

Kebanyakan negara kuat muslim semacam Turki, Pakistan, Iran, dkk menyatakan netral dan sebagian mereka terang terangan berada di belakang mendukung Rusia.

Tengku Zulkifli Usman