Ada skenario untuk menjadikan Iran sebagai pihak tertuduh atau pihak yang bertanggung jawab atas sabotase peledakan kapal tanker di kawasan Selat Hormuz dan Teluk Oman.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe melakukan kunjungan kenegaraan ke Iran untuk bertemu Presiden Hassan Rouhani. Tujuannya, selain untuk meningkatkan perdagangan kedua negara yaitu terkait minyak. Seperti kita ketahui,Jepang termasuk pembeli besar minyak dari Iran.
Tetapi kunjungan PM Jepang Shinzo Abe juga membawa misi politik yaitu untuk menyampaikan surat dari presiden Donald Trump kepada presiden Hassan Rouhani. Surat itu ditolak oleh presiden Hassan Rouhani alias tidak mau menerima surat itu.
PM Jepang Shinzo Abe ingin meredakan ketegangan antara Iran dan Amerika yang saat ini terjadi kebuntuan atau ketegangan kedua negara tersebut.
Tapi, di tengah-tengah kunjungan PM Jepang Shinzo Abe ke Iran ada berita atau kabar yang membuat kedua pemimpin negara tersebut dibuat kaget. yaitu adanya dua kapal tanker di teluk Oman "disabotase" dengan diledakkan. Kapal tanker tersebut milik perusahaan Jepang yaitu Kokuka Sangyo dan satunya berbendera Norwegia dengan nama Front Altair.
Terkait peledakan kapal tanker tersebut, Iran menjadi pihak tertuduh atau tersangka. Siapa yang menuduh Iran sebagai pihak yang bertanggung jawab? Tak lain tak bukan, yaitu musuh besarnya: Amerika dan Arab Saudi. Mereka langsung mengeluarkan tuduhan atau pernyataan bahwa pelaku sabotase adalah Iran.
Seolah kejadian ini dijadikan dalih oleh Amerika dan Arab Saudi untuk memojokkan Iran sebagai biang keladi atas sabotase kapal tanker tersebut.
Padahal belum melakukan penyelidikan atau invetigasi terlebih dahulu, tapi tuduhan sudah menunjuk jidadt negara Iran sebagai pelaku peledakan kapal tanker tersebut.
Padahal sebulan yang lalu, empat kapal tanker di Pelabuhan Fujairah, Uni Emirat Arab juga diserang atau diledakkan bagian lambung kapalnya. Sampai sekarang belum jelas siapa yang melakukan sabotase tersebut.Tapi waktu itu Amerika dan Arab Saudi juga langsung menuduh Iran sebagai pelaku sabotase tersebut.
Baca Juga: Amerika Masukkan Koprs Garda Revolusi Iran sebagai Kelompok Teroris
Sepertinya ada skenario untuk menjadikan Iran sebagai pihak tertuduh atau pihak yang bertanggung jawab atas sabotase peledakan kapal tanker di kawasan Selat Hormuz dan Teluk Oman itu. Sabotase sepertinya sudah direncanakan dengan matang.
Tujuaanya untuk membuat kawasan Selat Hormuz menjadi tidak aman dari kapal-kapal tanker pengangkut minyak. Dan Amerika ingin mengambil keuntungan politik atau menjadikan tekanan kepada Iran.
Atau ini dalih Amerika atau sekutunya untuk mengisolasi Iran atau sebagai pemanasan menuju perang?
Kita tunggu episode berikutnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews