Aliansi baru yang dibangun Turki meliputi Qatar, Tunisia, Libya, negara negara pecahan Soviet, sampai negara negara Afrika adalah kekuatan baru yang sangat ditakuti oleh dikatator Arab.
Saat Arab Saudi dan 7 negara Islam lain selama ini kucing-kucingan main mata dengan Israel lewat jalur tidak resmi, karena takut dikutuk muslim dunia. Padahal negara negara tersebut selama ini punya hubungan yang sangat akrab dengan zionis bahkan lebih akrab daripada mereka yang punya kantor kedutaan di Tel Aviv.
Mesir bahkan sudah resmi punya dubes baru untuk Israel paska Presiden Mursi dilengserkan.
Keamanan Saudi hari ini dijaga oleh AS, Israel, Inggris dkk. Atas lampu hijau dari Tel Aviv lewat lobi lobi Aipac dst. Beda dengan Turki, di tengah kemesraan UAE dkk dengan Israel, Turki justru mengeratkan hubungan dengan Palestina Jalur Gaza.
Turki justru mengeratkan hubungan dengan Qatar, Libya, Tunisia dkk yang masuk blok negara yang di embargo oleh Saudi, Emirat, Mesir dkk.
Turki dan Qatar sekarang justru menjadi begara donatur untuk Jalur Gaza. Donatur tetap sampai urusan bayar gaji PNS Jalur Gaza.
Merespon pembukaaan hubungan resmi Emirat dengan zionis. Sekarang Erdogan sedang mempertimbangkan pemutusan hubungan diplomatik dengan UAE.
Sekarang Turki satu satunya negara Islam yang bantuannya ke Gaza tanpa batas. Diplomasi, uang, militer, sampai ke urusan covid.
PM Palestina Otoritas jalur Gaza Ismail Haniyah sering menyebut Erdogan sebagai "bapak" bangsa Palestina yang dijajah.
Foto Erdogan, Foto mantan Presiden Mesir Muhammad Mursi, Foto emir Qatar syeikh Tamim adalah foto favorit bagi warga Palestina. Rakyat palestina pernah memajang foto mereka di gerbang Al Aqsha dan mesjid mesjid lain di Jalur Gaza dalam ukuran raksasa.
Bahkan banyak aktivis IM Mesir saat ini yang dikejar assisi dilindungi oleh Turki lewat tangan tangan interlijen Turki MIT.
Tapi buzzer-buzzer As Sisi dan buzzer buzzer Ben Zayed, Ben Salman, terus memfitnah Turki yang punya hubungan dengan Israel. Buzzer buzzer Salman, Assisi cs lebih parah daripada buzzer politik manapun di dunia ini soal hoax dab fitnah.
Erdogan menyebut UAE negara munafik karena mengabaikan hak rakyat palestina dan memilih zionis atas nama politik.
Keputusan UAE membuka diplomatik resmi dengan zionis ini bukan kejutan, karena selama ini hubungan mereka dengan Israel sudah berjalan puluhan tahun. Begitu juga Saudi dkk.
UAE adalah "imam" bagi negara Arab yang anti Turki, sedangkan Israel adalah "imam" bagi negara barat yang ingin menghabisi Turki. Wajar mereka satu shaff.
Aliansi baru yang dibangun Turki saat ini meliputi Qatar, Tunisia, Libya, negara negara pecahan Soviet, sampai negara negara Afrika adalah kekuatan baru yang sangat ditakuti oleh dikatator dikatator Arab yang tidak pernah menang lewat pemilu.
Maka hari ini, di mana ada UAE, di sana ada Saudi, di mana ada UAE, disana ada zionis yang all out mensupport mereka melawan Erdogan.
Bahkan deal Politik Mesir terbaru dengan Yunani untuk melawan Turki di laut Mediteranian yang sedang memanas adalah di bawah mentor Tel Aviv dan Dubai untuk memperluas jaringan negara anti Turki.
Mereka bahu membahu ingin menghambat dan menghancurkan Turki. Mereka mengira Erdogan bisa disamakan dengan pemimpin pemimpin negara islam lain yang bisa didikte semau mereka.
Tengku Zulkifli Usman
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews