Memahami Karakter Erdogan, Presiden Turki yang Dikagumi Muslim Dunia

Meski begitu, Erdogan bukan saja tidak bisa keras. Dalam beberapa konflik dunia, Erdogan membawa Turki ikut berperang

Minggu, 10 April 2022 | 14:53 WIB
0
141
Memahami Karakter Erdogan, Presiden Turki yang Dikagumi Muslim Dunia
Putin dan Erogan Foto oleh Anadolu Agency

Erdogan memang tipikal pemimpin Egaliter. Selalu menjadikan semua sahabat, kenalan ataupun negara tetangganya memiliki kesamaan hak dan kesetaraan. Tidak serta merta menjadi pemimpin di negara Islam yang kuat membuatnya songong.

Sebagai contoh, ketika Rusia dihukum oleh Amerika melalui "pukulan" Ekonomi, Erdogan di bawah bendera Tukri menolak sanksi tersebut. Karena sanksi itu adalah sebuah kesalahan fatal bagi kemaslahatan Eropa. Namun, di saat yang bersamaan dia juga menyatakan bahwa Rusia keliru telah melakukan invasi ke Ukraina.

Dari sikap Erdogan itu kita belajar bahwa menjadi seorang pemimpin tidak boleh membela sesuatu yang salah hanya karena ikatan pertemanan. Ketika Rusia salah, Erdogan berani menyatakan itu salah. Sekalipun Rusia adalah kawan dekat Turki dalam berbagai hal seperti pertemanan dari segi Militer, Pariwisata dan Perdagangan. 

Di sisi yang lain,  Amerika dan konconya di NATO ingin sekali menghancurkan Rusia lewat Ekonomi. Erdogan  pun pasang badan menolak mentah-mentah hukuman yang akan dikenakan ke Rusia. Sekapun Rusia memiliki kesalahan bukan berarti harus dihancurkan jadi debu. Erdogan mementingkan dialog untuk memecahkan masalah bukan saling menghukum.

Bagi Erdogan, "Tidak ada persehabatan yang abadi kecuali bersahabat pada kebenaran." 

Kira-kira begitulah prinsip Erdogan dalam bernegara. 

Selain berani dalam bersikap, Erdogan juga memiki semangat perdamaian. Erdogan membangun komunikasi dengan pemimpin Ukraina dan juga Rusia sepanjang konflik di kedua negara itu berlangsung. Erdogan bahkan menawarkan pertemuan damai di negaranya.

Tawaran itu langsung disambut baik oleh Presiden Ukraina. 

“Kami mengandalkan dukungan penuh dari Turki dan seluruh jajaran kepemimpinan Turki. Kami akan membantu (pelaksanan negosiasi) jjika ini terjadi di Turki," kata Zelenskyy dikutip dari Daily Sabah, dengan penyesuaian bahasa.

Padahal, kalau dilihat, ada juga beberapa negara lain menawarkan diri untuk menjadi tempat perdamaian. Namun, Zelenskyy memilih Turki sebagai tempat terbaik. Artinya, secara personal Erdogan memang memiliki kepercayaan yang tinggi di antara negara sahabat. 

Meski begitu, Erdogan bukan saja tidak bisa keras. Dalam beberapa konflik dunia, Erdogan membawa Turki ikut berperang. Apalagi perang atas nama mempertahankan kedaualan negara tertentu yang coba dirusak. Erdogan akan menjadi negara pelindung. 

Demikian karakter Erdogan. Semoga bisa menjadi inspirasi kita semua dalam kepemimpinan dan kepribadian. Semoga kita semua  sehat Walafiat dan menjadi pemimpin teladan seperti halnya Erdogan. Amin. Jika berkenan, jemput baca artikel saya yang lain tentang Manfaat Mosehat

Itu saja yang bisa saya bagikan hari ini. Terima Kasih Admin PepNews! sudah Approve tulisan ini. 

***