Mahathir, Muhyiddin dan Anwar: Malaysia Kemana?

Naiknya Muhyiddin yang disokong oleh partai islam PAS Malaysia tidak lain karena Anwar dan Mahatihir condong didukung oleh partai ADP dan Partai amanah.

Senin, 2 Maret 2020 | 20:48 WIB
0
290
Mahathir, Muhyiddin dan Anwar: Malaysia Kemana?
Anwar Ibrahim dan Mahathir Mohamad (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

Baru sempat nulis tentang kondisi Malaysia terkini. Ini adalah tulisan kedua saya soal Malaysia pasca Mahathir Mundur pekan lalu.

Dipilihnya Muhyiddin Yassin sebagai PM baru Malaysia ke-8 oleh raja menandai titik balik politik di negeri jiran.

Muhyiddin adalah politisi UMNO yang secara ideologis lebih dekat dengan Najib Razak. PM yang dilengserkan oleh Anwar dan Mahatihir pada 2018.

Naiknya Muhyiddin adalah tanda titik balik dan sinyal bahwa pengaruh UMNO masih sangat kuat di Malaysia.

Di parlemen Malaysia, UMNO dan koalisinya memang secara fakta masih sangat kuat dengan banyaknya kursi mereka.

Dipilihnya Muhyiddin sebagai PM baru Malaysia adalah "fight back" UMNO terhadap kekuatan Mahathir-Anwar.

Anwar dan Mahathir berhasil mengdongkel Najib Razak yang notabene adalah ketua UMNO waktu itu.

Dan sekarang, aliansi politik Najib Razak melakukan balasan dengan kembali menyingkirkan Anwar dan Mahathir. Ini soal tarik menarik kekuasaan.

Muhyiddin Yassin lebih dekat dengan UMNO dan suksesnya dia naik sebagai PM juga karena dukungan kuat UMNO terutama oleh manuver politik para politisi UMNO seperti Dato Sri Azmin Ali, Zuraedah dkk yang sebelumnya membelot dari kubu Anwar.

Raja Malaysia akhirnya memilih Muhyiddin setelah berkonsultasi dengan para anggota parlemen, tentu anggota parlemen sudah dikondisikan oleh blok UMNO sebelum mereka diwawancarai Raja.

Naiknya Muhyiddin yang disokong oleh partai islam PAS Malaysia tidak lain karena Anwar dan Mahatihir condong didukung oleh partai ADP dan Partai amanah.

Partai amanah sendiri adalah rival politik nya PAS. Partai amanah adalah partai pecahan PAS di bawah ketua umumnya yang juga menjabat sebagai menteri pertahanan Malaysia Muhammad Sabu.

Mahathir dan Anwar sekarang kehilangan kontrol atas pemerintah, padahal Mahathir dan Anwar adalah dua kunci reformasi politik Malaysia yang melengserkan Najib Razak karena skandal korupsi 1MDB.

Mahathir dan Anwar adalah ikon reformasi hukum dan politik atas kebobrokan pemerintahan Najib sebelumnya.

Secara de facto, naiknya Muhyiddin sebagai PM akan membuka pintu UMNO untuk kembali berkuasa. Pemilu 2023 adalah pertaruhan besar kubu UMNO dan Kubu Anwar-Mahathir.

Di sini bisa kita lihat bahwa kekuatan kubu UMMO masih sangat kuat dan bisa mempengaruhi jalannya pemerintahan kedepan.

Walaupun Muhyiddin mengatakan akan memimpin dengan mengedepankan kepentingan rakyat. Namun Muhyiddin adalah rasa wakil UMNO sangat melekat pada pemerintahannya.

Kembalinya UMNO artinya malaysia akan kembali ke blok China. Karena Mahathir dan Anwar sama sama menjadi ikon anti china selama ini.

Baca Juga: "DR M" Resignation

Di sini juga disinyalir negara arab terlibat dalam menggolkan Muhyiddin sebagai PM. Kita tau bahwa Najib lengser salah satu sebab utamanya adalah skandal korupsi 1MDB yang danannya berasal dari Arab Saudi, Emirat dkk.

Mahathir dan Anwar sengaja "disingkirkan" karena dua tahun belakangan rezim Mahathir terlalu dekat dengan Blok Turki-Pakistan yang merupakan rival arab saudi dkk.

Jujur secara politik, aliansi Turki dkk tidak happy dengan naiknya Muhyiddin sebagai PM baru, karena itu sama dengan "mengembalikan" kekuasaan Najib Razak secara tidak langsung.

Satu satunya jalan bagi anwar dan Mahathir kembali ke tampuk kekuasaan adalah mempersiapkan perlawanan kuat untuk pemilu 2023. Agar mereka kembali bisa menang melawan Muhyiddin yang kemungkinan akan kembali mencalonkan diri.

Tanpa Mahathir dan Anwar, reformasi politik di malaysia akan berjalan di tempat. Karena dua tokoh ini adalah ikon pembaharuan malaysia dan ikon kedaulatan negara terutama soal afiliasi Internasionalnya.

Tengku Zulkifli Usman.
Analis Politik Dunia Islam Internasional.