"DR M" Resignation

Politik adalah nilai, dan nilai paling tinggi dalam politik adalah kalau politisi nya mampu mengedepankan kepentingan rakyat diatas diri sendiri, golongan, partai, dan kepentingan sempit lainnya.

Minggu, 1 Maret 2020 | 19:05 WIB
0
248
"DR M" Resignation
Mahathir Mohamad (Foto: Facebook/Tengku Z. Usman)

PM Malaysia Mahathir Muhammad menyatakan mundur dari jabatanya sebagai pemimpin negara.

Ini bukan hal baru dan aneh, apalagi media menyebut mahathir mundur karena kisruh politik di Malaysia. Ini tidak benar.

Pengunduran diri mahathir adalah bagian dari kesepakatan nya Dengan Anwar Ibrahim saat mereka bekerjasama menggulingkan PM Najib Razak mei 2018 lalu.

Mahathir mundur karena memang sejak awal dia terpilih menggantikan Najib, mahathir sudah sepakat hanya akan menjabat 2 tahun.

Sebenarnya jadwal mundur mahathir adalah bulan november tahun ini, tapi ini dipercepat atas kemauan mahathir sendiri dengan pertimbangan sendiri bukan karena tekanan dari siapapun.

Sebelum mundur, mahathir juga sudah bertemu dengan Anwar Ibrahim sebagai mitra koalisinya 2018 lalu, anwar adalah presiden partai pakatan rakyat.

Saat ini PM sementara dijabat oleh istri anwar, Dr Wan Azizah Wan Ismail, menunggu proses administrasi konstitusi Malaysia sampai nanti ada PM baru definitif.

Kemungkinan Anwar Ibrahim yang akan menggantikan Dr M sebagai PM Malaysia yang baru untuk melanjutkan agenda reformasi politik malaysia yang dia gagas bersama Dr M sejak 2017 lalu.

Terima Kasih Dr M yang telah menepati janji dan telah banyak mengabdi kepada malaysia. Saatnya penerus anda yang bekerja keras melanjutkan reformasi politik ini. Anwar adalah tokoh yang sangat tepat untuk itu.

Kita bisa belajar kepada mereka berdua, mereka yang dulunya musuhan lalu bersatu demi kebaikan negara untuk melengserkan Najib yang telah banyak merusak Malaysia dengan berbagai megaskandal.

Politik adalah nilai, dan nilai paling tinggi dalam politik adalah kalau politisi nya mampu mengedepankan kepentingan rakyat diatas diri sendiri, golongan, partai, dan kepentingan sempit lainnya.

TZU

***