Istri Chimedza dan keluarganya kemudian memindahkan Chimedza Rumah Sakit dari yang berada tepat di seberang pos perbatasan simbabwe dan Zambia.
Mungkin keberuntungan sedang berpihak pada pria Zimbabwe ini karena berhasil selamat setelah 4 ekor buaya menyerangnya.
Alexander Chimedza diserang oleh sekelompok buaya ketika ia sedang mencari cacing merah untuk umpan pancing pada 6 Januari, 2022. Tapi tiba-tiba ia diserang oleh buaya, tidak hanya satu, tapi empat buaya yang tampaknya sudah menunggunya.
“Salah satu dari mereka mencoba meraih tangan kiri saya, tapi saya secara naluriah mengelak. Tapi yang lain meraih tangan kanan saya,” kata Chimedza.
Hampir di saat bersamaan, ia merasakan buaya lain meraih pahanya, dan setelah itu seekor buaya lain meraih tendon di pergelangan kaki dan mematahkannya. Berusaha menyelamatkan diri Chimedza kemudian memasuk tanganya ke dalam mulut buaya yang meraih tangan kanannya.
Cara itu menurut para ilmuwan adalah metode ampuh untuk membunuh Seekor buaya dalam serangan dan disaat yang sama teman-teman Chimedza melempari buaya - buaya itu dengan batu agar mereka melepasnya.
Chimedza mengatakan bahwa batu-batu itu mengenai buaya tepat di saat ini memasukkan tangannya ke mulut buaya sehingga hewan itu mati. Teman-teman Chimedza kemudian menariknya dari air menggunakan sebuah ranting dan membawanya ke rumah sakit terdekat
Istri Chimedza, mengatakan kepada media lokal hmetro bahwa dirinya baru mengetahui insiden tersebut saat Chimedza dilarikan ke rumah sakit. Istri Chimedza dan keluarganya kemudian memindahkan Chimedza Rumah Sakit dari yang berada tepat di seberang pos perbatasan simbabwe dan Zambia.
Ia kemudian menjalani empat operasi Setelah mengalami patah tulang di tangan dan jari tulang bahu yang terkilir, robeknya tendon di pergelangan kaki dan luka yang cukup parah di pahanya. Untungnya kondisi Chimedza kini dilaporkan membaik dan boleh pulang setelah 40 hari dirawat di rumah sakit.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews