Beruntung, ketika sampai di sana, cuaca cerah di mana kita bisa merasakan matahari secara langsung lantaran tidak ada awan yang menyelimuti sejauh mata memandang.
Kyanjin Gompa merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam Taman Nasional Langtang—yang mana tempat tersebut berada hanya beberapa mil dari Tibet yang merupakan Daerah Otonomi Khusus Republik Rakyat Tiongkok.
Dengan pemandangan yang indah; seperti gletser air terjun, dan pemandangan bentang alam serta burung dan Yak dapat dilihat dari titik ini. Selain itu dengan kondisi treknya yang dapat dikatakan mudah, tak heran banyak yang menjadikan Kyanjin Gompa sebagai lokasi aklimatisasi atau proses penyesuaian diri dengan iklim, lingkungan, kondisi, atau suasana baru sebelum mencoba ke Everest Base Camp atau tempat lainnya.
Untuk bisa mencapai Kyanjin Gompa dibutuhkan perjalanan selama empat hari dari ibu kota Nepal, Kathmandu. Perjalanan dimulai dengan menaiki bus menuju Syabrubesi yang berada di ketinggian 1550 m dan diteruskan menuju ke Lama Hotel di hari berikutnya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Lantang sebelum akhirnya sampai di Kyanjin Gompa yang berada di ketinggian 3860m.
Kyanjin Gompa sendiri dikenal sebagai penghasil keju terbaik di Nepal di mana di desa tersebut terdapat Pabrik Keju Yak Organik. Kejunya cukup keras dan tampilannya sangat klasik. Meski demikian, rasanya sangat enak.
Adapun harga keju yang dijual sangat murah. Per 1000 gram dijual dengan harga 2000 Rupee Nepal atau sekitar Rp254 ribu ( kurs harga pertanggal 17 Maret 2020). Sejatinya harganya lebih murah, namun pedagang di sana menyebutkan harganya agak mahal karena untuk kepentingan komunitas dan masyarakat di sana.
Tak heran, di beberapa daerah Lantang, termasuk Kyanjin Gompa juga menjadi lokasi yang terdampak ketika gempa bumi melanda wilayah tersebut pada April 2015 lalu di mana hingga saat ini masih terjadi perbaikan untuk renovasi dan hal yang terkait dengan pembangunan di sana.
Tim Nepalisme sendiri berkesempatan berkunjung ke daerah yang sarat dengan budaya Buddha Tibet itu pada Senin, 9 Maret 2020 dengan menggunakan Helikopter dari Kathmandu. Hanya butuh waktu selama kurang lebih 20 menit untuk sampai.
Beruntung, ketika sampai di sana, cuaca cerah di mana kita bisa merasakan matahari secara langsung lantaran tidak ada awan yang menyelimuti sejauh mata memandang. Suhu di Kyanjin Gompa tercatat berada di bawah nol derajat alias minus 2 derajat celcius.
Namun dengan peralatan memadai dengan menggunakan jaket tebal berlapis membuat kami yang semula diprediksi hanya sanggup berada selama 20 menit, akan tetapi mampu berada di sana sekitar 1 jam. Di Kathmandu sendiri suhu tercatat berada di angka 7 derajat sehingga terjadi perubahan suhu yang cukup signifikan.
#Nepalisme Tour & Travel
Handy Fernandy
Co Founder
CP: 0895-7001-77977
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews