Merry Riana menjadi salah satu pengusaha wanita yang namanya mulai mencuat sejak tahun 2013 silam. Dalam usia yang tergolong masih sangat muda , yaitu 26 tahun, Merry Riana meraih satu juta dolar pertamanya di Singapura. Semuanya yang ia lakukan dimulai dari nol, bahkan beliau bukan seseorang yang lahir dari keluarga konglomerat. Semua penghasilannya beliau peroleh dari hasil kerja kerasnya yang tidak main-main.
Ia lahir pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta dan tumbuh dalam sebuah keluarga sederhana. Orangtua Merry adalah seorang pebisnis dan ibu rumah tangga. Ia merupakan anak sulung dari 3 bersaudara. Perjalanan hidup Merry di Singapura berawal ketika terjadi kerusuhan besar di Jakarta tahun 1998.
Jika banyak miliarder atau konglomerat terlahir dari keluarga kaya, lain halnya dengan Merry Riana yang berasal dari keluarga sederhana. Lahir dari pasangan Suanto Sosrosaputro dan Lynda Sanian. Ayah Merry awalnya seorang pegawai biasa yang memutuskan berhenti bekerja dan merintis usaha. Sementara sang ibu berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Merry Riana mulai menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Don Bosco Pulomas yang terletak di sebuah pemukiman wilayah ujung Jakarta Timur dan berbatasan dengan Jakarta Utara. Kemudian melanjutkan pendidikan ke SMP Santa Ursula, Jakarta Pusat dan menamatkan jenjang pendidikan menengahnya di sekolah katolik khusus perempuan, SMA Santa Ursula, Jakarta Pusat.
Setelah lulus SMA, awalnya Merry ingin meneruskan studinya ke Universitas Trisakti, Jakarta. Wanita yang masih berusia 18 tahun saat itu sudah berniat mengambil jurusan kuliah Teknik Elektro karena mengidolakan sang ayah yang dianggapnya seperti MacGyver, yakni tokoh film yang memiliki karakter cerdik dan serba bisa.
Sayangnya, angan-angan itu tinggal kenangan. Saat tahun kelulusan SMA, ada tiga peristiwa bergejolak yang melanda negeri ini, tepatnya di tahun 1998, antara lain, krisis moneter, kerusuhan besar, dan lengsernya Presiden ke-2 Soeharto yang menandai pergantian era dari order baru ke era reformasi.
Lantaran khawatir dan demi keamanan sang anak, orangtua mengirim Merry kuliah di Singapura. Ia terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Teknik Elektro di Universitas Teknologi Nanyang (Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
Di awal kariernya ini, Merry merasa kesulitan melakukan komunikasi dengan klien di Singapura menggunakan Bahasa Mandarin. Namun ia tidak menyerah dan terus belajar. Berkat ketekunan dan kerja keras hingga belasan jam per hari, ia sukses meraup lebih dari 200 ribu dolar atau sekitar Rp2 miliar (kurs Rp10.000 per dolar Singapura).
Dengan penghasilan tersebut, ia mampu melunasi kredit pendidikannya senilai 40 ribu dolar Singapura. Selain itu, mendirikan perusahaan jasa keuangan bernama Merry Riana Organization (MRO) di tahun 2004. Selang 2 tahun kemudian, Merry sudah menghasilkan 1 juta dolar Singapura atau sekitar Rp10 miliar. Saat itu, usianya baru 26 tahun. Kini, pendapatannya terus melambung seiring bisnis yang semakin berkembang.
Kini, sebagai entrepreneur yang telah memakan banyak sekali asam garam kehidupan, Merry Riana ingin memberikan penghargaan kepada para entrepreneur yang telah berjuang melewati pandemic dan juga resesi.
“Itulah kenapa saya ingin memberikan penghargaan kepada para pengusaha lewat ajang Merry Riana Entrepreneur of The Year Award,” ungkap Merry Riana.
Bahkan Merry Riana memberikan 20 kategori untuk berbagai sektor usaha maupun kalangan, seperti Femalepreneur, Couplepreneur, Mompreneur, Local Hero, Social Media. Dan juga kategori per industri, seperti Fashion, Education, Beauty, F&B dan masih banyak lagi.
Merry Riana Entrepreneur of The Year Award dapat diikuti semua pengusaha UMKM. Setelah 2 minggu pembukaannya, 1000 pengusaha sudah mendaftar dengan kategori yang paling banyak diikuti adalah Femalepreneur dan F&B.
Uniknya, penghargaan yang dibuat oleh Merry Riana membuat antusias tidak hanya dari kalangan pengusaha saja. Bahkan mereka yang tidak memiliki usaha berbondong-bondong mengajak teman-temannya atau kerabat yang merupakan UMKM untuk mengikuti Merry Riana Entrepreneur of the Year Award.
Dalam award ini pemenangnya akan mendapatkan hadiah uang tunai total senilai 500 juta rupiah. Hal ini sebagai upaya agar dapat bermanfaat untuk para pengusaha terutama yang sedang mengembangkan bisnis dan ingin mewujudkan impian mereka, atau membantu dalam menjalankan aksi sosial, menciptakan dampak positif untuk orang-orang di sekitarnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews