Dalam dunia bisnis rintisan digital, CEO memegang peran penting dalam mengarahkan jalannya perusahaan agar mendapat profit secepat-cepatnya dengan nilai sebesar-besarnya
Saat perusahaan rintisan ini didirikan pada pertengahan Oktober 2018, saya sedang berada di Moskow, Rusia, untuk sebuah lawatan. Penandatanganan berdirinya perusahaan saya kuasakan kepada istri, Tantri Sulastri dan anak pertama saya, Zhaffran Munggaran.
Perusahaan rintisan digital ini didirikan oleh Hilman Fajrian dengan 10 orang penyokong dana, termasuk saya salah satunya, dengan menyertakan modal awal yang besarannya variatif. Alhasil, saya menjadi pemegang beberapa lembar saham untuk perusahaan yang baru dua tahun berjalan, tetapi sekarang sudah memliki pendanaan yang kuat dan tentu saja "net profit".
Tentu saja ada kesepakatan di antara para pemegang saham, bahwa saham baru bisa dilepas setelah 3 tahun perusahaan ini berdiri, tertuang di akta notaris. Tidak demikian dengan profit, yang bisa kapan saja dibagikan sesuai kesepakatan.
Yang ingin saya berbagi di sini bukan semata-mata angka dan nilai perusahaan, tetapi bagaimana sebuah perusahaan rintisan digital dikelola secara benar, sehingga amanah dari para investor yang menitipkan investasinya dapat dipertanggungjawabkan.
Banyak faktor yang menjadikan sebuah perusahaan rintisan digital sukses;
1. Jeli melihat pasar
Pasar di sini adalah user's atau para pengguna yang kelak membeli dagangan kita, dalam hal ini Arkademi menjual paket berbagai kursus vokasi dan profesi. Kita bicara pangsa pasar yang belum jenuh di sini, sebagaimana kalau membuat aplikasi e-commerce misalnya.
2. Ikuti tren hasil riset
Saat membangun Arkademi, primadona saat itu (2 tahun lalu) adalah bidang pendidikan, kesehatan dan hiburan. Arkademi memilih bidang pendidikan sebagai jualannya.
3. Founder dan developer aplikasi
Di dunia bisnis rintisan, banyak develover web/aplikasi yang memaparkan "pitch deck" untuk mencari pendanaan. Hal yang dilihat oleh calon investor terutama selain berapa keuntungan bersih yang bakal dicapai dalam kurun waktu tertentu, adalah para pendirinya. Pendiri harus menjadi jaminan mutu dan saya tarik investor karena reputasinya.
4. Penggunaan dana
Saya pribadi pernah mengalami kegagalan dalam ikut mengelola sebuah perusahaan rintisan. Kesalahan fatal yang dilakukan terutama pada salah mengelola keuangan yang sejatinya masih berupa modal awal. Ketika potensi pendapatan masih samar-samar, belum teruji dan bahkan belum ditemukan, tetapi belanja orang (SDM) dan IT (software) sudah jor-joran. Akibatnya, dana investor miliaran rupiah amblas. Jadi, pastikan pengelolaan keuangan secara tepat saat mengembangkan bisnis rintisan digital.
Temukan terlebih dahulu potensi "revenue"-nya, syukur kalau sudah mendapat portofolio penjualan, lalu tinggal membuat performa mesin aplikasi yang mudah dan cepat.
5. Memilih CEO
Dalam dunia bisnis rintisan digital, CEO memegang peran penting dalam mengarahkan jalannya perusahaan agar mendapat profit secepat-cepatnya dengan nilai sebesar-besarnya (ini rumus baku). CEO tidak selalu pendiri (founder), tetapi founder bersama para pemegang saham bisa menentukan atau memilih CEO yang tepat.
Vivat Arkademia...!!!
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews