Selain INA Digital, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia.
Government Technology (GovTech) yang bernama INA Digital secara resmi diluncurkan pada Senin, 27 Mei 2024. INA Digital merupakan satu portal terintegrasi yang memuat berbagai layanan instansi pemerintahan yang targetnya akan secara aktif di integrasikan di bulan Oktober mendatang. Teknologi ini bertujuan agar pemerintah dapat lebih memfokuskan layanan pemerintah pada satu aplikasi yang memuat segala jenis layanan mulai dari layanan kesehatan, legalitas, hingga keuangan.
Penulis merasa bahwa langkah yang diambil presiden Jokowi merupakan langkah yang tepat dalam menanggulangi isu cyber security Indonesia. Dengan adanya integrasi yang terstruktur, pemerintah bisa lebih fokus terhadap satu platform. INA Digital juga akan memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan pemerintah. Jaringan aplikasi ini akan lebih mudah menghubungkan berbagai lapisan masyarakat dan dapat meningkatkan inklusivitas karena mudahnya akses.
Salah satu pemicu diluncurkannya INA Digital adalah banyaknya aplikasi pemerintah yang tidak dikelola dengan baik. Total aplikasi layanan pemerintah Indonesia saat ini berjumlah 27 ribu dan berjalan dengan sendiri-sendiri. Alhasil, untuk mengakses layanan, masyarakat perlu mengunduh berbagai aplikasi karena kurangnya integrasi. Banyaknya aplikasi juga menimbulkan kelemahan pada sistem keamanan karena kurangnya maintenance. Hal ini menyebabkan mudahnya terjadi pembobolan data dari aplikasi-aplikasi ini.
Hal lain yang perlu disoroti adalah ancaman cyber security. Menurut BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara), telah tercatat 700 juta serangan siber di Indonesia per tahun 2022. Indeks Keamanan Siber dari National Cyber Security Index (NCSI) juga menempatkan Indonesia di peringkat 83 dari 160 negara dengan skor indeks keamanan siber sebesar 38.96. Data ini menunjukkan bahwa keamanan siber yang dimiliki Indonesia masih tergolong rendah dan belum dapat bersaing secara global. Hal ini terlihat dari banyaknya aplikasi pemerintah yang dibobol datanya oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Selain INA Digital, masih banyak hal lain yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keamanan siber Indonesia. Hal ini mencakup tindakan yang perlu diambil pemerintah seperti menegakkan regulasi yang tegas akan keamanan siber, tindakan yang bisa diambil sektor privat seperti meningkatkan investasi terhadap inovasi teknologi dan SDM yang berfokus pada cyber security, juga tindakan yang dapat diambil masyarakat dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga data pribadi dan membatasi akses pada situs-situs yang mencurigakan.
Referensi:
Brilyana, Yayan A. (2024, Mei 27). Jokowi Luncurkan INA Digital, Layanan Satu Pintu Sebagai Percepatan Transformasi Digital. JDIH Kota Bandung. https://www.bandung.go.id/news/read/9494/jokowi-luncurkan-ina-digital-layanan-satu-pintu-sebagai-percepatan-tr
Cybersecurity di Indonesia: Tren dan Perkembangan Terbaru. (2023, Desember 29). Integra Teknologi Solusi. https://integrasolusi.com/blog/cybersecurity-di-indonesia-tren-dan-perkembangan-terbaru/
Kamar Dagang Dan Industri Indonesia. (2024). Evaluasi Regulasi Keamanan Siber Indonesia. https://kadin.id/info-advokasi/evaluasi-regulasi-keamanan-siber-indonesia/#:~:text=Secara%20global%2C%20Indonesia%20menempati%20peringkat,dengan%20tingkat%20keamanan%20siber%20terbaik.
Sari, Rita Puspita (2024, Feb 26). Keamanan Siber: Ancaman Tak Terlihat yang Dilupakan. Cloud Computing Indonesia. https://www.cloudcomputing.id/berita/keamanan-siber-ancaman#:~:text=Indeks%20Keamanan%20Siber%20dari%20National,pengembangan%20digital%20mencapai%2046%2C84.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews