Duel yang paling di tunggu itu dimenangkan oleh Spassky yang akhirnya meraih papan terbaik di meja satu disusul Bobby Fischer di peringkat kedua.
Bobby Fischer delapan kali berpartisipasi di Kejurnas catur AS, memenangkan semuanya setidaknya dengan selisih satu poin. Hasil paling spektakuler adalah tahun 1963 saat Bobby juara dengan mencetak skor sensasional 11 kali menang dari 11 babak.
Pada tahun 1961, dia melewatkan Kejurnas AS karena sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen Interzonal tahun1962, sementara tahun 1964 tidak ada Kejurnas.
Dalam delapan kali keikutsertaannya di even bergengsi di AS ini, Fischer hanya kalah tiga kali dari Edmar Mednis, Samuel Reshevsky, dan Robert Byrne dengan menorehkan 61 kali menang, 26 kali remis, dan 3 kali kalah tadi.
Di turnamen beregu, Bobby Fischer tercatat empat kali, mengikuti Olimpiade Catur tahun 1960, 1962, 1966, dan 1970 dengan menempati papan satu, merebut dua medali perak dan satu medali perunggu individu.
Bobby Fischer menolak untuk bermain di Olimpiade Munich tahun 1958 ketika permintaannya untuk bermain di papan satu yang ditempati Samuel Reshevsky ditolak.
Pada tahun 1966, Fischer nyaris meraih pecatur terbaik papan satu Olimpiade jika saja dia mau menerima tawaran remis Florin Gheorghiu, tetapi karena Fischer bersikeras untuk melanjutkan pertandingan, dia malah berbalik kalah, dan itulah satu-satunya kekalahan Bobby di turnamen itu.
Pada Olimpiade Varna 1962, Fischer sesumbar mengatakan bahwa dia akan mengalahkan pecatur Argentina GM Miguel Najdorf dalam 25 langkah. Fischer benar-benar melakukannya bahkan lebih cepat dalam 24 langkah!
Fischer menjadi satu-satunya pecatur yang mengalahkan Najdorf di pesta catur dunia itu. Ironisnya, Najdorf kalah saat menggunakan variasi pembukaan yang dinamai menurut namanya: Sicilian Najdorf!
Fischer telah merencanakan untuk bermain di Olimpiade Catur Lugano 1968, tetapi mundur setelah Samuel Reshevsky menurut GM William Lombardy tidak bersedia memberikan tempatnya di papan satu.
Pada tahun 1974, Fischer setuju untuk ikut Olimpiade Catur ke-21 di Nice, Prancis, tetapi FIDE menolak permintaannya untuk bermain di ruangan terpisah dengan hanya ada Fischer, lawannya, dan penonton.
Foto di bawah ini berasal dari salah satu partai paling terkenal di abad ke-20 di Olimpiade Catur ke-19 pada bulan September 1970, di Siegen, Jerman Barat, dua tahun sebelum perebutan kejuaraan dunia di Reykjavík, Islandia.
Olimpiade ini ditonton sekitar 3.000 orang yang muncul ketika juara dunia saat itu GM Boris Spassky bertemu dengan calon juara dunia masa depan GM Bobby Fischer ketika tim USSR berhadapan dengan tim USA.
Duel yang paling di tunggu itu dimenangkan oleh Spassky yang akhirnya meraih papan terbaik di meja satu disusul Bobby Fischer di peringkat kedua.
Next: Bobby Fischer, 1960-1969
***
Tulisan sebelumnya: Mengenal Bobby Fischer [3] Dibantai Mikhail Tal Tanpa Balas
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews