Karya-karya Jokha Alharthi lainnya sebelum novel ini sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa: Jerman Italia dan Serbia.
Satu lagi perempuan penulis sastra dari dunia Arab menembus jagad sastra dunia !
Melalui novelnya "Celestial Bodies" (Maret 2019), #JokhaAlharthi menjadi perempuan Arab (asal Oman) pertama yang berhasil meraih hadiah sastra dunia, Man Booker International Prize, 21 Mei 2019 di London.
Doktor sastra Arab klasik lulusan University of Edinburgh di Inggris ini sudah menulis beberapa buku sastra mencakup dua novel, dua kumpulan cerpen, puisi, dan beberapa buku anak-anak.
Keberhasilan Jokha Alharthi mengingatkan kita pada #NawalElSaadawi, perempuan sastrawan hebat cum feminis kontroversial dari Mesir yang sering dijuluki "Simone de Beauvoir dari dunia Arab".
Memang karya sastra Jokha belum cukup dikenal di Indonesia.
Berbeda dengan Nawal El Saadawi yang karya-karyanya cukup populer di sini, di antaranya "The Fall of the Imam" (Jatuhnya Sang Imam), "Woman at Point Zero" (Perempuan di Titik Nol), dan karya lainnya.
Novel "Celestial Bodies" karya Jokha Alharthi ini mengambil latar belakang sejarah perkembangan Oman, dari negara yang dulunya terkenal karena perdagangan budak menjadi negara penghasil minyak.
Celestial Bodies (judul asli Sayyidat al-Qamar) berkisah tentang kehidupan tiga perempuan bersaudara (Mayya, Asma, dan Khawla).
Lewat karakter dan pengalaman hidup berbeda ketiga tokoh ini, Jokha "momotret" perkembangan (dan perubahan) dalam masyarakatnya dari fase "tradisional" ke fase modern sekarang ini, dengan segala implikasinya.
Ketua Dewan Juri yang juga sejarawan Bettany Hughes menilai novel ini "....it avoids every streotype you might expect in its analysis of gender and race and society distinction and slavery. There are surprises throughout. We fell love with it."
Karya-karya Jokha Alharthi lainnya sebelum novel ini sudah diterjemahkan ke beberapa bahasa: Jerman Italia dan Serbia.
Jokha sendiri berharap edisi Inggris novel terbarunya ini dapat membantu "para pembaca internasional mengetahui bahwa Oman memiliki komunitas penulis yang aktif dan berbakat...".
Mudah-mudahan ada penerbit yang mau segera menerjemahkan dan menerbitkan novel sastra ini ke bahasa Indonesia.....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews