Kali ini, ketika virus corona menghampirimu, tekun aku mendaraskan doa. Indi… kamu harus sehat, harus pulih, supaya kita bisa ke Baduy lagi. Atau ke Kiluan, atau ke Ujung Kulon yang hanya sampai pada rencana.
Kamu pasti sembuh, harus kuat, dan harus tetap semangat, karena aku mau mengajakmu ke Baduy lagi.
April 2015 adalah tahun penggenapan obsesi mengunjungi Baduy. Selalu ada kerinduan, tetapi ada juga berbagai hal yang membuatnya batal. Hingga di bulan dan tahun itu, kamu membuat berbagai alasan mental.
“Gua gak punya jas hujan,” kataku panik ketika jam sudah mendekati tutup toko.
“Apalagi yang elu gak punya? Entar gua yang siapin,” ujarnya mantap.
Ia meyakinkan, aku cukup membawa pakaian ganti dan perbekalan secukupnya. Jas hujan, senter, jaket, bahkan topi pun, ia bawa rangkap. Satu buatku, satu lagi buat dirinya sendiri.
Di jam yang sudah ditentukan, kami bertemu di stasiun kereta Angke menuju Rangkas Bitung. Di tahun itu, teman seperjalanan adalah pedagang, termasuk yang membawa ternak dan hasil bumi. Toh kami tetap happy bersama sembilan orang lainnya yang baru dikenal.
Indi K Noorsy mengatur semua persiapan perjalanan, dan aku takluk dengan apa pun yang dikatakannya. Belanja bumbu dan bahan pangan, katanya, aku menurut. Naik elf, katanya, aku ikut. Ia juga mengajari cara menjaga stamina saat mulai berjalan kaki dari Ciboleger.
Indi juga yang meyakinkan bahwa kami akan baik-baik saja ketika baru satu jam berjalan kaki, hujan mengguyur tanpa ampun. Beruntung ia bawa topi, mantel, bahkan payung ekstra agar tubuh tak kuyub.
Meskipun tak terucap, ia tahu hatiku ciut saat menyeberang sungai yang tampak mulai meluap. Arus menderas, pun licin. Satu di antara rombongan, jatuh dan terkilir hingga harus ditandu. Sebagai pecinta alam, ia tahu bagaimana menjagaku layaknya membawa hantaran untuk mertua. Tak boleh tergores.
Dan layaknya sebuah hubungan, ada saatnya menikmati bulan-bulan madu, ada saatnya ego menguasai masing-masing hingga enggan bertegur sapa.
Kali ini, ketika virus corona menghampirimu, tekun aku mendaraskan doa. Indi… kamu harus sehat, harus pulih, supaya kita bisa ke Baduy lagi. Atau ke Kiluan, atau ke Ujung Kulon yang hanya sampai pada rencana.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews