Elegi Atmo

Arswendo Atmowiloto tidak mati. Karena terus hidup di hati sanubari pada ribuan orang yang suka menulis dan mengagumi sang Maestro sastra ini.

Sabtu, 20 Juli 2019 | 11:15 WIB
0
557
Elegi Atmo
Arswendo Atmowiloto (Foto: Facebook/Budi Setiawan)

Menulis itu gampang. Yang penting paragraf pertama bikin orang tersentak. Dan paragraf terakhir bikin orang tergelak, sedih atau terhenyak.

Yang bagian tengah kamu isi apapun asalkan nyambung dikit di paragraf pertama dan cantelan ke paragraf terakhir.

Coba praktekin.. .Kamu akan jadi penulis yang hebat.

Nasihat singkat Mas Wendo, seorang yang tadinya Muslim pindah jadi Katolik , yang sampai sekarang menjadi acuan saya dan banyak orang untuk menulis.

Menulis itu adalah merangkai keindahan esensi kehidupan semesta. Untuk merangkum dan mengabarkan tentang kegembiraan, kemarahan,kepalsuan, perselingkuhan ataupun duka hingga dunia ini lebih berwarna dan bermakna.

Arswendo Atmowiloto tidak mati. Karena terus hidup di hati sanubari pada ribuan orang yang suka menulis dan mengagumi sang Maestro sastra ini.

Meski tabloid Monitor kini ditutup selamanya. Seiring perjalanan pendirinya menuju Sang Pencipta

Media vita in morte sumus

Ditengah kehidupan kita mati

Ad vitam aeternam

Untuk kehidupan yang abadi.

***

.