Memoar Rudy Badil ini ditulis oleh rekan sejawatnya di Harian Kompas, menggunakan bahasa yang biasa digunakan wartawan "ikonik" itu saat bercakap-cakap.
"MBang, lu lagi di mana, di kantor gak?"
"Lagi di jalan, bentar lg nyampe," jawabku.
"Gw bawain hotdog nih. Dua biji, buat anak lu!"
"Wah...iya iya, bentar lg nyampe. Tengkyu banget ya!"
Betul juga, sampai di kantor Badil udah nunggu di depan ruang kerja.
"Siapa yg bikin, nih?"
"Gw dong, sengaja gw bikin buat anak lo," jawab Badil.
(Terharu.....)
Udah sering gw denger kepiawaian Badil dalam soal masak memasak, juga soal hobinya bagi2 makanan bikinannya ke temen2nya.
Tapi gak pernah kebayang gw juga bakal kebagian. Hari itu jadi terasa sangat istimewa. Bayangkan, Sang Master Chef, wartawan legendaris, suhunya Mapala UI, kakak angkatan jauh, dan pendiri Warkop, sempat2nya bikinin makanan buat anak gw. Dan, ternyata ini memang membuat gw senang.
Apa ini janji lu waktu di Taman Safari 5 tahun sebelumnya ya? Waktu gw terkagum-kagum melototin alat masak lu yg sekontainer lu bawa ke sana. Waktu itu lu nanya, "Lu mau gw masakin?"
Gw cuman nyengir, sambil menggigil kedinginan. Tapi masa sih lu masih ingat kejadian sekecil gitu?
(Bersambung)
BST
***
Tulisan sebelumnya: Memoirs of Rudy Badil (1): "Edan Emang Ingetan Lu!"
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews