Semoga Pak Jalal mendapat tempat mulia bersama orang-orang shalih, juga kembali bersama isteri tercinta, Ibu Euis Kartini Suhanda yang lebih dahulu 4 hari menghadap sang Khalik.
Salah satu interaksi saya sebagai wartawan dengan Pak Jalal, adalah ketika terjadi tindak kekerasan terhadap komunitas Syiah di Madura, Agustus 2012. Kala itu, saya menangani rubrik kolom di Hariandetik. Via SMS saya terutama memperkenalkan diri sebagai satu dari ribuan mahasiswanya di Fikom – Unpad. Kebetulan berkarir sebagai wartawan di detik.com.
“Deadline iraha, Jat. Buat terbit kapan?”
Belum sempat menjawab, Pak Jalal sudah mengirimkan tulisan yang saya pesan. “Sok tah, buat detik aja ya. Buat Kompas mah nanti saya bikin lagi…” Suka, bangga, dan terharu.
Padahal beliau pasti tak mengenali saya. Jangankan belasan tahun kemudian, saat menjadi mahasiswanya pun tentu beliau tak ingat. Beliau punya banyak murid, dan saya bukan mahasiswa cemerlang yang patut diingat. Ruang kuliah senantiasa padat setiap kali Pak Jalal datang mengajar. Atau memberikan tausiah di acara kegamaan.
Psikologi Komunikasi adalah salah satu buku babon karya Pak Jalal. Di luar itu, saya mengoleksi Islam Aktual, Islam Alternatif, Road to Allah, Renungan Sufistik.
Selang sehari setelah tulisan Pak Jalal dimuat, saya langsung mengajukan nilai nominal yang harus ditransfer ke rekeningnya. Sekretaris redaksi sempat protes, “Kok gede bener, gak sama dengan yang lain?”.
Beruntung Pemred Arifin Asydad paham kualitas tulisan dan ketokohan Pak Jalal. Dia setuju dengan nilai yang saya ajukan. Apalagi jumlah pembaca artikel Pak Jalal memang jauh di atas rata-rata para penulis lain. Sayang, di waktu berikutnya tulisan atau berita khusus terkait Pak Jalal sulit ditemui, karena satu dan lain hal.
Baca Juga: Jalaluddin Rahmat, Representasi Minoritas dalam PDIP
Sesekali saya menyimak ceramah Pak Jalal dari rekaman digital yang dikirim sahabat saya, Joko Trio Suroso. Pada 5 Februari lalu dia mengkonfirmasi bila Pak Jalal sakit Covid. “Do'ana Jat nya,” ujar Joko, pengacara yang juga menekuni bisnis kuliner di Bandung.
Selepas Ashar, di media sosial riuh mengabarkan Pak Jalal berpulang di RS Santosa, Bandung. Semoga Pak Jalal mendapat tempat mulia bersama orang-orang shalih, juga kembali bersama isteri tercinta, Ibu Euis Kartini Suhanda yang lebih dahulu 4 hari menghadap sang Khalik.
Allahumaghfirlahu warhamhu waafihi wa'fuanhu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews