Lelah lahir batin itu mungkin menjadi pintu masuk Covid 19 menyerang dirinya. Di saat dia lengah dan terlambat mencegahnya.
Seluruh keluarga di Jakarta Utara Saya kerahkan untuk memilih Lae Birgaldo, ketika dia nyalon jadi anggota DPRD Jakarta dari Partai Nasdem di Pemilu kemarin. Untuk DPR, kami memilih Grace Natalie.
Sumbangan kecil dari saya dan keluarga untuk seorang besar yang selalu objektif, tanpa pamrih menolong orang dan memegang teguh kebenaran.
Sebagai pendukung Jokowi, Saya dan Lae Birgaldo sejalan. Kita puji prestasinya dan kita kritisi habis kebijakan Presiden yang melukai hati rakyat. Kritisi bukan menghina apalagi memfitnah.
Dan resikonya, Birgaldo dijauhi para budak cinta. Dicaci maki bahkan dijuluki pendukung kadrun.
Rekan sejalan juga tak segan menghinanya. Bahkan memfitnahnya. Hingga Birgaldo mengeluarkan serapahnya untuk kelakuan rekannya itu. Dia menjauh sejauh-jauhnya.
Sangat jelas bagi saya, bahwa Birgaldo tidak menginginkan dan berhasrat jadi influencret yang membela junjungannya membabi buta. Mau salah mau benar. Pokoknya bela habis.
Birgaldo membiarkan semesta menunjuk dirinya sebagai orang terkenal. Yang apa adanya. Tidak lebay. Dan tidak ada nama dia di daftar kroni "kakak pembina".
Dia juga sangat sadar ketika dia berpihak. Dia undur diri dari medsos setelah jagoannya menang di Kepri. Dia menjadi staff khusus yang sekaligus menunjukkan bahwa Birgaldo punya pengaruh luas di Batam.
Mungkin di situ dia kelelahan. Secara fisik.
Secara batin, mungkin dia juga lelah. Tidak bebas lagi berkomentar sembarangan. Khawatir kalau tulisan dan opininya dianggap sebagai pesan sponsor.
Itu karena dia sangat tahu diri. Tidak seperti orang-orang lain yang setara dengannya. Yang selalu aktif bermain dan surfing di media sosial menaikkan serta menggoreng isu dan opini.
Lelah lahir batin itu mungkin menjadi pintu masuk Covid 19 menyerang dirinya. Di saat dia lengah dan terlambat mencegahnya.
Birgaldo kini telah tiada. Saya bangga mengikuti jejaknya. Untuk tidak memuja persona. Namun memuja penuh keutuhan bangsa.
Manakala Saya rindu BirgaldoTorop pe bintang dilangit. Di situlah saya akan selalu menemukan sosok Birgaldo na burju.
Pejuang NKRI yang sebenarnya. Yang namanya sekarang berada di antara bintang yang bersinar di langit.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews