Edwin meraih gelar Master Ilmu Kebijakan Ekonomi di University of Illinois at Urbana-Champagna, Amerika Serikat, pada tahun 1997 dan menyelesaikan program doktoralnya di Indonesia.
Masih ingat lagu hits “Aku Suka Kamu” yang dipopulerkan Trio Libels? Salah satu personilnya, Edwin Manansang, kini jadi salah satu pejabat eselon di Kementerian Koordinator Perekonomian RI (Kemenko Perekonomian).
Edwin, saat ini berusia 55 tahun tapi wajahnya tetap baby face, bergabung di Kemenko Perekonomian (dulu namanya Kementerian Ekuin) dari tahun 2003. Sudah 17 tahun. Sebelumnya ia tercatat sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Keuangan RI (kini berubah nama jadi Kementerian Keuangan RI) sejak tahun 1987.
Edwin meraih gelar Master Ilmu Kebijakan Ekonomi di University of Illinois at Urbana-Champagna, Amerika Serikat, pada tahun 1997 dan menyelesaikan program doktoral di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia pada tahun 2012.
Selain sehari-hari sibuk bertugas di bagian kerjasama ekonomi internasional, Edwin juga diberi tugas tambahan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membantu program Kartu Prakerja sejak pertengahan Maret 2020 lalu.
Berikut wawancara khusus dengan Edwin Manansang yang sering kerja lembur - saat ia dalam perjalanan pulang ke rumah - setelah menjadi moderator acara konferensi pers dan diskusi virtual “Hasil Survei Penerima Manfaat Kartu Prakerja” pada Senin (8/6/2020) sore tadi:
Bagaimana ceritanya bisa ikut terlibat di program Kartu Prakerja?
Edwin: Sebenarnya saya tidak mengurusi Kartu Prakerja karena kerjaan saya saat ini di bagian kerjasama ekonomi internasional Kemenko Perekonomian. Jadi sering tugas ke luar negeri. Mengkoordinasi kegiatan terkait G20, WTO, OECD, OKI, IMF, ADB, dan lain-lain.
Ada tugas khusus dari Pak Airlangga Hartarto?
Edwin: Ya itu, karena Presiden Jokowi minta Pak Airlangga/Kemenko Perekonomian yang menangani Kartu Prakerja. Makanya saya ditugaskan untuk bantu Tim Komunikasi Kemenko Perekonomian, termasuk untuk program Kartu Prakerja. Kebetulan, kan, sekarang lagi tidak ada tugas ke luar negeri (mungkin sampai akhir tahun 2020). Jadi saya tak terlalu sibuk.
Lebih detailnya?
Edwin: Sebenarnya saya ditugaskan jadi anggota Tim Komunikasi Kebijakan Kemenko Perekonomian yang salah satu tugasnya sosialisasi Kartu Prakerja. Jadi sebetulnya tidak khusus untuk Kartu Prakerja saja, tapi semua kebijakan Kemenko Perekonomian.
Sejak kapan penugasan dari Pak Airlangga ini?
Edwin: Mulai sebelum kita semua diminta Presiden Jokowi untuk social distancing, working from home (WFH), pertengahan Maret 2020 lalu.
Apa tugas khusus di program Kartu Prakerja?
Edwin: Selain mensosialisasikan program Kartu Prakerja kepada masyarakat luas, untuk program Kartu Prakerja di media sosial juga diminta bantuan untuk jadi moderator. Sudah dua kali ini jadi moderator di Instagram Live-nya account prakerja.go.id.
Tidak canggung, ya, jadi moderator?
Edwin: Saya, kan, pernah jadi presenter di berbagai program acara televisi. Juga sering diminta jadi moderator. Makanya Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja minta batuan saya (jadi moderator).
Wawancara terhenti ketika Edwin tiba di rumah pada pukul 9 malam. “Mau mandi dulu, ya. Besok pagi kita lanjut lagi,” kata Edwin.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews