Plang Jual Rumah

Akhirnya rumah itu kami beli. Rumah inilah yang kini Jadi tempat tinggal kami di kawasan Bintaro, masih di Jakarta Selatan

Kamis, 6 Januari 2022 | 15:14 WIB
0
155
Plang Jual Rumah
Plang jual rumah (Foto: dok. Pribadi)

Sekitar tahun 1992 atau 1993an (saya lupa tepatnya), ketika saya masih tinggal di Pondok Indah, saya mencari rumah yang lebih besar dari rumah yang saya tempati. Maklumlah anak sudah tiga.     

Kala itu, seorang perantara menghubungi saya, dan menawarkan kepada saya untuk melihat rumah yang mau di jual.

Saya setuju, dan lantaran si perantara mau saya melihatnya cepat-cepat, dia jemput saya dari Pondok Indah naik motor (pulang pergi) untuk melihat rumah itu.

Nah, disana, di rumah yang mau dijual, ada plang atau papan keterangan tentang rumah yang mau dijual. Plang pemberitahuan dari penjualnya ditempel di salah sayu tiang carport.

Waktu kami datang pager rumah, ternyata dikunci. Lantaran pagernya pendek, saya masuk, locat pager itu. Saya lihat-lihat rumah itu, dalam hati boleh juga nih rumahnya. Beberapa hari kemudian, saya janji minta masuk ke dalam.

Waktu saya lihat di dalamnya, saya langsung jatuh hati. Kepada isteri, saya diskripsikan keadaan rumah ini. Isteri tertarik, dan minta melihat juga rumahnya.

Setelah isteri melihat, rupanya dia juga tertarik. Padahal sebelumnya kami sudah melihat puluhan rumah sebagai alternatif, tapi tidak ada satupun yang membuat hati kami terpikat. Baru rumah inilah yang membuat kami langsung kesengsem.

Akhirnya rumah itu kami beli. Rumah inilah yang kini Jadi tempat tinggal kami di kawasan Bintaro, masih di Jakarta Selatan. .Si perantaran tinggal tak jauh dari rumah yang dijual, dan dia jadi tetangga kami. Setiap lebaran pagi hari pertama dia dan keluarga besarnya pasti datang ke runah kami. Beberapa tahun silam beliau telah wafat. 

Kini pagar rumahnya sudah kami ganti menjadi lebih tinggi. Beberapa ruangan juga sudah direnovasi. Di belakang juga sudah sedikit ada perluasan. Tapi plang pemberitahuannya, sampai kini masih kami simpan sebagai kenangan.

***