PR bagi Rossi adalah menentukan timing yang tepat untuk membuat keputusan. Jangan sampai didului oleh Yamaha, karena ini secara image akan terlihat buruk.
Maverick Vinales sudah perpanjang kontrak dengan Yamaha. Artinya kursi kosong di pabrikan Yamaha tinggal satu, yang diperebutkan Mbah Valentino Rossi dan Fabio Quartararo.
Menurut Pak Guru Doel Kamdi, Quartararo akan sangat mengharapkan kursi pabrikan Yamaha. Berkaca dari Mbah Rossi dan Jorge Lorenzo yang kesulitan saat meninggalkan Yamaha ke Ducati, juga Johann Zarco yang amburadul saat ke KTM, tentu Quartararo tidak berani ambil risiko pindah ke pabrikan lain. Dia masih muda dan karirnya masih panjang, jangan sampai kayak si Joko yang hancur cuma gara-gara pindah pabrikan. Sementara tentu gengsi dong kalau tetap di tim Petronas SRT Yamaha.
Dengan catatan Quartararo bisa mengulang performa impresifnya pada musim lalu, yang berkali-kali dapat pole position dan podium, Yamaha bisa sangat mempertimbangkan dia untuk menempati tim pabrikan. Quartararo masih muda sehingga bisa jadi investasi jangka panjang. Jangan sampai Quartararo malah tergiur ke tim lain, itu pikir Yamaha.
Dengan hal ini, pilihan Mbah Rossi yang paling realistis adalah dua hal: pindah ke Petronas SRT Yamaha atau pensiun sekalian. Yamaha tidak se-nekad Honda yang dulu berani menurunkan tiga motor tim pabrikan, dan Mbah Rossi perlu menunjukkan performa yang luar biasa untuk bisa bertahan di pabrikan Yamaha. Mbah Rossi akan berusia 41 tahun, sulit membayangkan Mbah untuk tetap bertahan di MotoGP dengan usia di atas 40-an.
Jika hasrat balap Mbah Rossi masih luar biasa, maka Mbah Rossi bisa pindah ke Petronas SRT Yamaha.
Mirip seperti Kimi Raikkonen yang pindah ke Alfa Romeo demi melanjutkan karir balapnya di F1. Mbah Rossi juga tetap bisa memberikan feedback di bidang teknis, keunggulan yang dia miliki jika dibandingkan pembalap Yamaha lainnya. Kan yang penting tetap balapan, karena itulah dunianya Mbah Rossi.
Jika Mbah Rossi memilih pensiun, Pak Guru rasa Yamaha juga tidak akan 'membuang' si nomor 46 ini begitu saja. Sisi komersial Mbah Rossi akan sangat membantu bagi Yamaha. Mbah pasti akan dikasih jabatan sebagai duta atau manajer. Ya, mirip-mirip Mbah Schumi pas pensiun jilid I tahun 2006 dulu, jadi duta dan konsultan Ferrari.
Kalau mau bertahan di Yamaha, Mbah Rossi harus bisa impresif. Setidaknya podium di 4 dari 6 seri pertama.
Meskipun sulit, Pak Guru Doel Kamdi selalu bilang "Don't forget Rossi!" sebagaimana Nick Harris dulu.
Namun, realistisnya bagi Mbah Rossi adalah pindah ke Petronas Yamaha SRT, atau pensiun.
PR bagi Mbah Rossi adalah menentukan timing yang tepat untuk membuat keputusan. Jangan sampai didului oleh Yamaha, karena ini secara image akan terlihat buruk. Mbah Rossi sudah keduluan Vinales soal mengumumkan perpanjangan kontrak, jangan sampai keduluan lagi, apapun keputusan Mbah Rossi.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews