Ikatan simpatisan dan kader banteng kepada Nasir sudah terjalin puluhan tahun. Ikatan seperti itu sudah mendarah daging, sehingga tidak mudah retak hanya karena diceraikan oleh elite partai.
Calon Bupati Pesawaran, Lampung, M Nasir yang menggandeng wakilnya Naldi Rinara tidak bisa diangap remeh oleh pesaingnya calon bupati petahana Dendi Ramadhona yang diusung partai dengan jumlah kursi 36 kursi.
Meskipun Nasir hanya didukung dua partai, PAN (5 kursi) dan Nasdem (4 kursi), dia adalah harapan baru untuk masyarakat yang menginginkan lompatan tingkat keadilan dan kesejahteraan di Pesawaran.
Nasir jeli melihat harapan baru masyarakat, sehingga dia berani mencalonkan diri melalui partai lain yang kemudian berujung pada pemecatannya dari partainya, PDI Perjuangan, karena dianggap membangkang.
Meski dipecat PDI Perjuangan, Nasir yang 4 periode menjadi anggota DPRD Pesawaran tidak serta merta kehilangan dukungan. Akar rumput PDI Perjuangan yang terkenal militansinya dengan slogan “biar gepeng asal banteng” ini banyak yang memberi dukungan kepada Nasir meskipun secara senyap.
Nasir sendiri secara akar rumput politik amatlah kuat dan merakyat. Dia berkontibusi besar menjadikan PDI Perjuangan sebagai partai pemenang di Pesawaran yang kemudian berujung dipilihnya dia menjadi ketua DPRD setempat.
Secara kepribadian, Nasir juga tipe lelaki yang cheerfull dan humble. Bisa masuk dalam suasana dan dengan kelompok manapun dalam bergaul.
Kepribadiannya ini memudahkannya dia dalam membangun komunikasi politik kepada konstituennya. Segala lapisan sosial dia masuki tanpa canggung, karena pembawaannya juga merakyat tidak feodal birokrat.
Figur Nasir yang merakyat ini memudahkannya masuk di tengah-tengah suasana psikologis masyarakat yang mengharapkan harapan baru di Pesawaran. Masyarakat menginginkan jawaban atas harapan baru itu, karena mereka merasakan tiada lompatan apa-apa selama hampir lima tahun belakangan ini.
Ketika Nasir muncul, bisa jadi harapan baru masyarakat akan mereka tumpahkan kepada Nasir. Apalagi Nasir dianggap putera asli Pesawaran yang mereka anggap lebih gigih dan mampu membuat daerahnya melompat lebih jauh dalam mencapai kesejahteraan yang berkeadilan.
Dalam setiap kehadirannya dalam kampanye, warga datang berbondong-bondong. Semangat mereka bertemu Nasir sama halnya dengan hasrat mereka akan datangnya harapan baru di Pesawaran.
Meski sudah diberhentikan sebagai kader PDI P, namun simpatisannya tidak serta merta meninggalkannya. Justeru simpatisannya semakin kuat mengikat diri untuk terus bergerak dalam senyap menguatkan dukungan kepada Nasir.
Ikatan simpatisan dan kader banteng kepada Nasir sudah terjalin puluhan tahun lamanya. Ikatan seperti itu sudah mendarah daging, sehingga tidak mudah retak hanya karena diceraikan oleh elite partai. Ibarat sepasang kekasih, mereka berani kawin lari –going with love daripada diceraikan secara paksa oleh orangtuanya.
Krista Riyanto, Penulis Tinggal di Jakarta
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews