Ani Yudhoyono mengakui sempat ada rasa jengkel karena akhirnya cuma menyantap hidangan non ikan.
Seperti Presiden, setiap Ibu Negara juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Di awal menjadi Ibu Negara, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono mengaku sempat merasa letih membayangkan hal-hal yang harus dilakoninya.
Beruntung hasil pemeriksaan menunjukkan kondisi kesehatannya ternyata dalam kondisi prima. Tak ada penyakit yang mengkhawatirkan.
Baca Juga: Ani Yudhoyono, "Saya Pasrah, tetapi Saya Tidak akan Pernah Menyerah"
“Cuma diketahui tensi saya cenderung mudah naik,” kata Ani dalam buku “Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati” yang ditulis Alberthiene Endah dan dirilis ke publik, 9 Juli 2018.
Meski terkesan ‘sepele’, nyatanya Tim Dokter Kepresidenan memberikan pengawasan khusus kepada dirinya. Ada sejumlah obat dan vitamin yang harus rutin diminum. Aturan lain tentu saja merembet ke soal makanan dan mengurangi garam.
Ironisnya, makanan yang dilarang untuk dikonsumsi adalah kesukaannya seperti durian, sate kambing, macam-macam penganan dari santan.
Dalam momen-momen tertentu Ani mengaku suka merindukan makanan yang masuk dalam daftar larangan. Terkadang dia tak tahan untuk mencomot ini-itu. Sesekali dia memesan makanan dari luar, seperti bakmi, ayam goring, fast food, sate. Jika ketahuan dokter dia akan berkelit, “Kali ini saja kok, Dok.”
Sekali waktu Ani dan SBY pernah kepergok tengah menyantap durian oleh tim dokter yang akan memeriksa darah dan urinenya. Keduanya langsung tertawa. “Waduh Dok, besok-besok sajalah. Kami baru saja makan durian, pasti jelek hasilnya. Boleh ya, Dok…”
Tapi di kali lain, Tim Dokter tak mengenal kompromi. Mereka berkolaborasi dengan Tim Paspampres dan pemeriksa hidangan. Alhasil, ikan bakar dengan bumbu khas yang sangat lezat yang dihidangkan dalam kunjungan ke suatu daerah batal disantapnya.
Ani cuma bisa menelan ludah. Sejenak ia berusaha menawar agar diizinkan mencicipi barang sedikit. Tapi mereka kompak menggeleng.
Rupanya terdeteksi ada kandungan merkuri pada ikan-ikan tersebut. Jadi, tega gak tega mereka harus menyingkirkan makanan itu. Dia mengakui sempat ada rasa jengkel karena akhirnya cuma menyantap hidangan non ikan.
“Sebetulnya, dipikir-pikir ya harusnya saya berterima kasih. Bayangkan, ikan dengan kandungan merkuri, bukankah itu memang berbahaya?”
(Bersambung)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews