Oleh: Ridwan Labib
Para pemuda Aceh menjadi sangat tanggap akan transformasi digital lewat adanya pelatihan dalam rangkaian program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) rancangan Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI).
Jelas bahwa para generasi muda harus mendapatkan perhatian yang lebih serius jika menginginkan supaya mereka bisa menjadi sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan hebat, salah satu upayanya yakni dengan menggelar pelatihan yang terprogram dengan baik agar mempersiapkan pata pemuda Aceh supaya tanggap pada situasi apapun.
Berbicara mengenai adanya perubahan jaman dan perkembangan teknologi informasi serta komunikasi, maka transformasi digital jelas merupakan sebuah hal yang pasti terjadi dan menjadi suatu keniscayaan. Maka dari itu, langkah terbaik menghadapinya adalah dengan mempersiapkan pata pemuda Aceh lewat adanya pelatihan dalam Program AMANAH.
Generasi muda penerus bangsa memang memiliki peranan yang sangat penting sebagai kunci dalam era terjadinya transformasi digital yang terus saja berkembang pada jaman sekarang ini. Padalnya mereka memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi sebuah kekuatan pendorong utama dalam mewujudkan perubahan menuju masyarakat yang lebih digital.
Terlebih, para pemuda juga biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi sehingga mereka bisa terus merasa antusias untuk berbagi pandangan dan saling mendengarkan berbagai macam ide segar dari siapapun.
Tidak bisa dipungkiri bahwa keberadaan Program Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH) yang diinisiasi oleh Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) merupakan sebuah langkah yang sangat positif untuk terus mendorong semangat akan riset dan inovasi di kalangan para pemuda Negeri Rencong itu.
Banyak pihak berharap supaya dengan adanya program tersebut, mampu menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi para generasi muda penerus bangsa di Aceh, bahkan hingga para pemuda di seluruh pelosok negeri ini untuk bisa turut serta dalam merancang masa depan digital di Indonesia.
Keberadaan Program AMANAH sendiri merupakan sarana untuk berbagi pengetahuan, pengalaman dan juga pandangan akan sangat pentingnya peranan para pemuda Aceh dalam transformasi digital. Dengan tambahan binaan dari BIN, maka program tersebut mampu menciptakan sebuah ruan untuk generasi muda semakin berkembang dan berkontribusi pada perkembangan ilmiah serta teknologi masa depan.
Transformasi digital sendiri pada saat ini bahkan telah merambah pada semua lini kehidupan sehingga harus mampu dimanfaatkan oleh para pemuda dalam mencapai kesuksesan hidup mereka. Pasalnya, hal tersebut juga membuka banyak sekali peluang bagi para generasi penerus bangsa itu untuk semakin mengembangkan kompetensi dan kreativitas mereka hingga pada berbagai platform digital.
Sebagai contoh, mungkin lima belas atau dua puluh tahun yang lalu, sama sekali tidak ada orang yang berpikir bahwa membuat video kemudian diunggah di media sosial ternyata mampu menjadi salah satu profesi yang bisa diandalkan untuk meraih banyak keuntungan secara finansial sebagaimana masyarakat di jaman sekarang.
Bukan hanya pelaku industri kreatif saja, namun adanya transformasi digital juga mengharuskan para pelaku usaha untuk berpikir dalam memunculkan beragam inovasi baru. Sehingga para pemuda Aceh tentunya jangan sampai ketinggalan untuk membebaskan cakrawala berpikir mereka dalam meraih kesuksesan.
Dalam hal itu, Badan Intelijen Negara Republik Indonesia (BIN RI) kemudian menyediakan program pelatihan dan pembinaan bernama Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat (AMANAH).
Menurut Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria bahwa program AMANAH itu bertujuan untuk mengajak seluruh generasi muda Aceh agar mampu bersiap dalam menghadapi transformasi digital dengan terus memberikan pelatihan akan keterampilan mereka.
Melalui segenap pelatihan pada program tersebut, memungkinkan para penerus generasi bangsa asal Tanah Rencong itu tidak terlarut dengan penyakit lama dan terus menumbuhkan suatu hybrid baru, terus belajar serta terus membuka pikiran, mereka akan melihat bagaimana dunia bergerak.
Pada abad ke-21 seperti sekarang ini merupakan abad di mana transformasi digital sudah terjadi di banyak tempat secara global. Sehingga kesiapan sebagai generasi muda Aceh tentu sangat dibutuhkan agar mereka bisa jauh lebih adaptif fan mengambil manfaat dari digitalisasi yang sedang terjadi.
Oleh karena itu, hendaknya para pemuda Serambi Mekkah bisa mengikuti rangkaian kegiatan yang bermanfaat dalam mengisi waktu mereka, seperti halnya pelatihan pada Program AMANAH yang diinisiasi oleh BIN.
Terdapat serangkaian kegiatan yang berkaitan tentang pendidikan transformasi digital, seperti literasi, digital scholarship, digital leadership academy dan lain sebagainya. Mereka semua mampu mempelajari apa saja dan menjadikannya sebagai kesemparan untuk semakin memperkaya kemampuan digital.
Penguasaan digital menjadi sangat penting bagi para pemuda Aceh sehingga mereka harus terus dipersiapkan secara diri untuk tanggap menghadapi transformasi digital, yang mana persiapan tersebut sangat optimal lewat pelatihan pada Program AMANAH.
*) Penulis Merupakan Mahasiswa Universitas Abulyatama
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews