Pandemi, Disrupsi dan Korupsi: The New Scapegoat

Antisipasi terhadap disrupsi teknologi tidak semudah membalikkan tangan. Diperlukan strategi yang padu dan berdurasi minimal satu generasi.

Rabu, 30 Desember 2020 | 10:29 WIB
0
261
Pandemi, Disrupsi dan Korupsi: The New Scapegoat
Photo by Brett Jordan on Unsplash

Saat ini khususnya tahun 2020 adalah momen tepat untuk reposisi diri dan momen new scapegoat yakni menjadikan pandemi sebagai kambing hitam baru (scapegoat) , sebagai sumber semua kegagalan semua persoalan dan semua kesalahan terutama dalam kaitannya  dengan berbagai aspek sosial politik dan ekonomi bisnis.

Pandemi covid-19 yang belum kunjung reda seakan terus menghantui kehidupan kita dan bermula dari ruang publik kini makin merasuk menyusup kedalam rumah hunian, benteng fisik terakhir setiap manusia. 

Saat ini juga cukup banyak terjadi penangkapan kasus korupsi besar yang melibatkan pejabat setingkat menteri. Tentu saja ini hanya sebatas fenomena gunung es yang sejak jaman reformasi mulai terkuak namun sampai kini akar persoalan korupsi dan sistem yang korup masih eksis dan berakar. 

Tentu didalam perut gunung masih banyak tikus-tikus yang bebas berkeliaran menggerogoti uang rakyat.

Pada masa sebelum masa pandemi yakni sekitar tahun 2018-1019 banyak dibahas masalah dan peluang dibalik disrupsi khususnya dibidang teknologi yang berdampak terhadap potensi hilangnya pekerjaan dan tenggelamnya industri tradisional namun juga memiliki potensi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat termasuk industri 4.0 yang jargonnya banyak disebut-sebut dalam tulisan para akademisi dan ucapan para politisi.

Negeri kita juga sempat khawatir dengan fenomena disrupsi teknologi ini. Diperkirakan tingkat pengangguran dan kemiskinan akan meningkat apabila tidak ada upaya mencari terobosan ditengah serangan disrupsi teknologi.

Tentu saja antisipasi terhadap disrupsi teknologi tidak semudah membalikkan tangan. Diperlukan strategi yang padu dan berdurasi minimal satu generasi. Karena inti dari industri 4.0 sebagai bagian dari disrupsi teknologi adalah kompetensi SDM yang pastinya bebas korupsi dan bebas wabah.

Walaupun masa depan tidak bisa diprediksi dan akan makin kompleks namun ada kemungkinan apabila wabah mereda, diseminasi vaksin sudah optimal dan kekebalan komunitas tbenar-benar terjadi kita akan kembali kepada topik-topik di era 2018-2019 termasuk korupsi dan disrupsi. Dan inipun bukan sebuah hal yang mudah untuk diatasi. 

DPM

Serpong, 30/12/20